Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Selasa, 27 April 2021 | 07:15 WIB
ILUSTRASI teror. [Suaraindonesia]

SuaraBekaci.id - Rumah korban dugaan tindak asusila anak anggota DPRD Kota Bekasi diduga diteror orang tidak dikenal. Terdapat pria yang menggunakan sepeda motor merek Honda Vario mengetuk pintu rumah pukul 02.00 WIB dini hari.

Dugaan rumah korban tindak asusila diteror itu disampaikan pria berinisial D yang merupakan ayah dari PU (15) anak di bawah umur yang diduga menjadi korban penganiayaan, tindak asusila hingga perdagangan manusia di Kota Bekasi.

"Intimidasi seringkali semenjak saya menaikkan laporan kepolisian," kata D memulai obrolan ketika ditanya mengenai ada tidaknya intimidasi selama kasus tersebut diproses, Senin (27/4/2021) malam.

D semula menceritakan, pihaknya kerap mendapatkan intimidasi melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Baca Juga: Kronologis Anak di Bawah Umur Dipukul, Disetubuhi dan 'Dijual' di Bekasi

"Pertama indikasinya ancaman-ancaman melalui media sosial dan sebelumnya, sebelum terungkap kejadian ini pun pelaku sudah berani chat ke anak saya dengan bahasa 'gua akan datang ke rumah lu, gua tusuk'," ungkapnya.

Kedua, rumahnya didatangi orang tidak dikenal pada pukul 02.00 WIB dini hari. Dia menduga bahwa tamu 'tak diundang' itu sedang menerornya.

Dia menceritakan, saat itu dia sedang ada di rumah. Anaknya, kata dia, sedang menonton televisi sambil bermain ponsel.

Tiba-tiba, terdengar ada orang yang mengetuk pintu rumahnya. D pun langsung mendatangi anaknya dan meminta untuk tidak bersuara.

Dia mendengar suara pria dari luar rumah. Anaknya pun mencoba melihat melalui jendela dan nampak sebuah sepeda motor merek Honda Vario terparkir di depan rumah tersebut.

Baca Juga: 'Jual' dan Setubuhi Gadis, Anak Anggota DPRD Bekasi Diminta Serahkan Diri

"Kedua setelah laporan hari sabtu tanggal 17 saya bawa saksi dijadwal jam tujuh malam, jam 2 malam setelah dari sana teror sudah mulai berjalan, belum sempat tertidur lelap sudah didatangi ketok-ketok pintu jam 2 malam, ini indikasi teror," katanya.

"Saya tidak pernah menerima tamu di atas jam 10 malam dan itu terjadi jam 2 malam," sambung D.

Dia mengaku tidak tahu siapa orang yang mengetuk pintu rumahnya.

"Saya tidak tahu siapa, yang jelas anak saya itu masih main HP jam 2 itu saya bilang anak saya jangan bersuara, diam aja, saya terus pantau, itu agak lama ketok-ketok pintu aja, suara laki-laki yang jelas, anak saya bilang motornya motor vario," ujarnya.

Sejak saat itu, dia menambah kewaspadaannya untuk menjaga keluarga. Dia berkoordinasi dengan warga sekitar tempat tinggalnya.

"Tanpa saya terima, tanpa dibukakan pintu akhirnya dia pergi sendiri," katanya menceritakan kejadian malam itu.

Dia  berharap agar laporan yang dia sampaikan dapat segera ditindaklanjuti pihak kepolisian dengan memeriksa terlapor. Karena, kata dia, saat ini baru lima orang saksi pelapor yang diperiksa.

D juga menambahkan, dirinya mengapresiasi tindakan Polres Metro Bekasi Kota yang telah memproses kasus tersebut hingga saat ini.

"Sampai detik ini saudara AT belum tersentuh pemeriksaan sekalipun, belum tersentuh pemeriksaan, belum tersentuh hukum. Saya tetap mengapresiasi pihak kepolisian, mudah-mudahan dalam waktu dekat sekalipun saya berharap setinggi-tingginya di bawah kendali kapolres Kota Bekasi dapat dijadikan atensi khusus," ujarnya.

Load More