Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Kamis, 15 April 2021 | 16:38 WIB
ILUSTRASI Pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi. (Antara)

SuaraBekaci.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menggelar pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang. Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Bekasi akan digelar bersamaan dengan tahun ajaran baru.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda menyatakan, pembelajaran tatap muka di Bekasi akan digelar secara serentak.

"Insya Allah nanti di awal Bulan Juli atau tepatnya saat tahun ajaran baru kita jalankan pembelajaran tatap muka serentak," kata Carwinda dilansir dari Antara, Kamis (15/4/2021).

Dia mengatakan pihaknya masih menunggu proses vaksinasi Covid-19 kepada guru dan tenaga kependidikan yang hingga kini belum tuntas.

Baca Juga: Kabur Usai Tabrak Anak Kecil, Angkot M-19 Hantam Trotoar di Kalimalang

Menurut Carwinda, hal tersebut menjadi salah satu kendala sehingga pihaknya belum menggelar pembelajaran tatap muka di Kabupaten Bekasi.

"Kendala utama hanya soal ini (vaksinasi), tapi berdasarkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan progres vaksinasi terhadap tenaga pendidik berjalan dengan lancar. Targetnya sebelum Juli sudah divaksin semua," ujarnya.

"Lagian juga ini kan masuk bulan puasa jadi agak riskan kalau kita paksakan (sekolah) buka dalam waktu dekat ini," sambung Carwinda.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa mayoritas sekolah di wilayahnya sudah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan.

Pihaknya pun telah melakukan peninjauan untuk mengecek kesiapan sekolah menjalankan protokol kesehatan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: Banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Mulai Surut

"Pemeriksaan dilakukan menyeluruh sesuai dengan daftar periksa. Setelah itu baru kita validasi. Lalu, setelah clear (beres), baru kita keluarkan rekomendasi surat izinnya," ujarnya.

Sekolah yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka harus memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk mendapat izin dari Bupati Bekasi.

"Kalau berdasarkan observasi kami, mayoritas (persyaratan) sudah terpenuhi mulai dari ketersediaan alat cuci tangan, sarana kebersihan sesuai prinsip jaga jarak, hingga meminimalisasi sentuhan tapi tetap nanti di ujungnya Pak Bupati yang memutuskan," katanya.

Ia menekankan pentingnya sekolah memastikan protokol kesehatan dijalankan selama kegiatan belajar mengajar.

"Pembelajaran tatap muka itu nanti kita tujuannya relaksasi dulu, sudah setahun mereka tidak saling ketemu," katanya.

"Jumlah siswa juga dibatasi maksimal 50 persen. Alur dari masuk hingga pulang sekolah juga diawasi betul, sampai waktu pembelajarannya juga setengahnya saja. Jadi belum benar-benar seperti normal kembali," katanya.

Diketahui, terdapat sebanyak 900 sekolah dasar dan 320 sekolah menengah pertama yang menunggu kebijakan pemerintah daerah mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah.(Antara)

Load More