SuaraBekaci.id - Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menggelar pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 mendatang. Pembelajaran tatap muka di Kabupaten Bekasi akan digelar bersamaan dengan tahun ajaran baru.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda menyatakan, pembelajaran tatap muka di Bekasi akan digelar secara serentak.
"Insya Allah nanti di awal Bulan Juli atau tepatnya saat tahun ajaran baru kita jalankan pembelajaran tatap muka serentak," kata Carwinda dilansir dari Antara, Kamis (15/4/2021).
Dia mengatakan pihaknya masih menunggu proses vaksinasi Covid-19 kepada guru dan tenaga kependidikan yang hingga kini belum tuntas.
Menurut Carwinda, hal tersebut menjadi salah satu kendala sehingga pihaknya belum menggelar pembelajaran tatap muka di Kabupaten Bekasi.
"Kendala utama hanya soal ini (vaksinasi), tapi berdasarkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan progres vaksinasi terhadap tenaga pendidik berjalan dengan lancar. Targetnya sebelum Juli sudah divaksin semua," ujarnya.
"Lagian juga ini kan masuk bulan puasa jadi agak riskan kalau kita paksakan (sekolah) buka dalam waktu dekat ini," sambung Carwinda.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa mayoritas sekolah di wilayahnya sudah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan.
Pihaknya pun telah melakukan peninjauan untuk mengecek kesiapan sekolah menjalankan protokol kesehatan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Kabur Usai Tabrak Anak Kecil, Angkot M-19 Hantam Trotoar di Kalimalang
"Pemeriksaan dilakukan menyeluruh sesuai dengan daftar periksa. Setelah itu baru kita validasi. Lalu, setelah clear (beres), baru kita keluarkan rekomendasi surat izinnya," ujarnya.
Sekolah yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka harus memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk mendapat izin dari Bupati Bekasi.
"Kalau berdasarkan observasi kami, mayoritas (persyaratan) sudah terpenuhi mulai dari ketersediaan alat cuci tangan, sarana kebersihan sesuai prinsip jaga jarak, hingga meminimalisasi sentuhan tapi tetap nanti di ujungnya Pak Bupati yang memutuskan," katanya.
Ia menekankan pentingnya sekolah memastikan protokol kesehatan dijalankan selama kegiatan belajar mengajar.
"Pembelajaran tatap muka itu nanti kita tujuannya relaksasi dulu, sudah setahun mereka tidak saling ketemu," katanya.
"Jumlah siswa juga dibatasi maksimal 50 persen. Alur dari masuk hingga pulang sekolah juga diawasi betul, sampai waktu pembelajarannya juga setengahnya saja. Jadi belum benar-benar seperti normal kembali," katanya.
Berita Terkait
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
KPK Bongkar Modus Kontraktor Sarjan: Jual Nama Orang Kuat Demi Proyek di Bekasi?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Usia 130 Tahun, Ini Capaian BRI dan Kontribusi untuk Negeri di Sepanjang Tahun 2025
-
Dua Penerjun Tewas di Pangandaran
-
Ribuan Buruh Jawa Barat 'Serbu' Jakarta: Tuntut KDM Batalkan Keputusan UMSK 2026
-
BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera
-
KPK Panggil Eks Sekdis CKTR Bekasi, Jejak Suap Proyek Makin Jelas?