Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Selasa, 30 Maret 2021 | 21:54 WIB
Sekuriti tindih anak pasien klinik.[Digtara.com]

SuaraBekaci.id - Seorang sekuriti, TS (24) diduga mencoba melakukan pemerkosaan kepada remaja putri berinisial I (17). TS menindih remaja putri yang sedang tidur terlelap saat menjaga ibunya yang sakit.

Peristiwa sekuriti tindih remaja itu terjadi di salah satu klinik di Jalan Mandala By Pass, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/3/2021) dini hari.

I menceritakan, peristiwa bermula saat dirinya hendak tidur di sebelah bawah tempat tidur sang ibu sekitar pukul 00.00 WIB. Pada saat yang sama, TS masuk ke dalam ruangan. Dia beralasan hendak mengecek infus ibu I.

"Katanya dia mau mengecek infus mama. Tapi aku bilang ‘ngapain abang cek-cek? Kan infusnya masih penuh’," katanya dilansir dari Digtara.com -- jaringan Suara.com.

Baca Juga: Keji! Sebelum Diperkosa Oknum Linmas, Gadis Tunarungu di Bekasi Dipukul OTK

TS lalu pergi dan kembali ke ruangan tersebut pada pukul 02.00 WIB.

"Mau ngecek infus lagi katanya. Padahal kan bukan urusan dia itu ngecek infus mama, kan dia bukan perawat," katanya.

Kemudia, TS pergi dan balik lagi sekitar pukul 03.00 WIB. Dia membawa bantal yang diberikan ke I.

"Terus aku usir dia. Tapi dia gak mau pergi, malahan ngajak aku ngobrol. Tetap aku usir dia, ku bilang ‘jangan di sini aku mau tidur’. Lalu pergi lagi dia," bebernya.

Kemudian korban tidur terlelap. Tiba-tiba dia terbangun dikejutkan dengan tindihan badan si TS.

Baca Juga: Kahiyang Ayu Serahkan Perlengkapan Belajar dan KIA untuk Anak PAUD

"Pas jam 4 itu, aku udah tertidur terlentang di bawah tempat tidur mama. Tiba-tiba aku terbangun dan terkejut, dia udah nindih aku. Teriak lah aku, sampai mama pun terbangun. Lalu diusir mama dia keluar ruangan. Alasan dia mau ngecek infus mama sambil pergi ruangan," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Klinik, dr. Burniawan Ramali mengaku sudah mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan TS dari security.

"Kalau sudah begini dia (TS) sudah tidak kita pekerjakan lagi atau langsung kita pecat. Karena perlakuannya sudah tidak bisa dimaafkan lagi," kata dr. Burniawan.

Load More