Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 22 Februari 2021 | 22:06 WIB
Manajer PLN UP3 Cikarang Ahmad Syauki.[Antara]

SuaraBekaci.id - Pasokan listrik 162.047 pelanggan PLN UP3 Cikarang di Kecamatan Pebayuran dan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi terganggu selama banjir melanda wilayah setempat. Hal itu disebabkan karena 662 gardu listrik di Kabupaten Bekasi Jawa Barat terendam banjir.

Manajer PLN UP3 Cikarang Ahmad Syauki mengatakan, sebanyak 592 dari total 662 gardu listrik yang terendam banjir di Kabupaten Bekasi kini sudah diperbaiki. Sehingga, sebanyak 70 gardu masih dalam perbaikan secara bertahap.

"Secara bertahap kami melakukan penormalan kelistrikan akibat banjir. Masih ada 70 gardu listrik yang belum normal lantaran perumahan dan permukiman warga di lokasi itu masih terendam air," kata Ahmad Syauki dilansir dari Antara, Senin (22/2/2021).

Dia menjelaskan, dampak banjir terparah terjadi di Kecamatan Pebayuran dan Kedungwaringin.

Baca Juga: Wagub Jabar Minta BBWS Ciliwung-Cisadane Perbaiki Tanggul Kali Bekasi Jebol

"Kedungwaringin lima desa terdampak dan Pebayuran empat desa. Total pelanggan terdampak 162.047, yang sudah nyala 137.295 dan yang masih padam 24.752 pelanggan," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam melakukan penormalan listrik pihaknya berkoordinasi dengan unsur Basarnas dari TNI/Polri, BPBD Kabupaten Bekasi serta tokoh masyarakat.

"Kami pastikan saat ini petugas standby 24 jam untuk menerima laporan masyarakat dan pengecekan atau monitor gardu, seperti sisa 70 gardu itu, masih terus kami pantau dan segera melakukan penormalan secara bertahap," ujarnya.

PLN UP3 Cikarang telah membuka sebanyak 22 posko banjir untuk warga yang terdampak banjir. Bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi juga dapat menghubungi PLN 123 dan aplikasi New PLN Mobile.

Dia menambahkan, pihaknya juga memberikan sejumlah bantuan sembako dan 500 kotak makanan siap santap bagi korban banjir di Kecamatan Pebayuran.(Antara)

Baca Juga: CEK FAKTA: Banyak Mobil Terbalik di Jalanan usai Banjir di Bekasi 2021?

Load More