Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 08 Februari 2021 | 12:36 WIB
Banjir Bekasi. (Suara.com/Yacub)

SuaraBekaci.id - Update banjir Bekasi dan puting beliung hari ini. Sebanyak 12 kecamatan masih terendam banjir di Kabupaten Bekasi, Senin (8/2/2021).

Ke-12 wilayah terdampak banjir itu adalah Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.

Untuk Muaragembong di Desa Pantai Harapan Jaya, dan khusus Kecamatan Setu bencana puting beliung.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menyatakan banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.

Baca Juga: Bekasi Waspada Banjir, Tinggi Air Hulu Cileungsi Siaga 2

"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian air 30-150 centimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln di Cikarang, Senin (8/2/2021).

Pemerintah daerah bersama kepolisian dan TNI terus melakukan pemantauan guna penanganan warga terdampak banjir di beberapa lokasi.

"Sekitar 5.672 kepala keluarga yang terdampak sudah dalam penanganan petugas di lapangan dan air juga sudah mulai surut hari ini," ucapnya.

Dia menjelaskan musibah banjir ini berawal dari hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (6/2/2021) hingga Minggu (7/2/2021). Hujan dengan intensitas tinggi itu menyebabkan genangan air di 92 titik yang tersebar di 27 desa dan kelurahan.

Pihaknya mencatat sedikitnya ada 13.021 kepala keluarga yang menjadi korban banjir serta angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Setu pada, Minggu (7/2/2021).

Baca Juga: Warga Bantaran Kali Bekasi Diimbau Evakuasi Mandiri

"Untuk rumah yang terdampak puting beliung, yakni 38 rumah rusak berat dan 35 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan," katanya.

Selain hujan dan angin, kata dia, banjir juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai ke permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai.

"Seperti luapan air yang berasal dari Sungai Ciherang, Cibeetdan Sungai Citarum," katanya.

Pemerintah daerah telah menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak banjir. Selain itu, relawan dibantu pihak kepolisian dan TNI juga menyalurkan bantuan logistik serta mendirikan posko banjir di beberapa tempat untuk penanganan langsung di lokasi banjir.

Henri mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Kondisi tersebut diperkirakan masih terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.

Load More