Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 01 Februari 2021 | 20:50 WIB
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. (Suara.com/Ummi Saleh)

SuaraBekaci.id - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko angkat bicara soal isu kudeta Partai Demokrat. Moeldoko tidak membenarkan atau membantah hal tersebut.

Moeldoko mengatakan, mengenai isu kudeta Partai Demokrat tersebut tidak ada kaitannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Poinnya yang pertama jangan dikit-dikit istana, saya mengingatkan, sekali lagi jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini, saya mengingatkan, jangan dikit-dikit istana, jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini," katanya dalam wawancara dengan KompasTV, Senin (1/2/2021).

Dia menjelaskan, Presiden Jokowi sama sekali tidak mengetahui persoalan tentang upaya pengambilalihan kekuasan seperti yang diisukan pada hari ini.

Baca Juga: Moeldoko: Sebetulnya Prihatin karena Saya Mencintai Partai Demokrat

"Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali. Nggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini. Jadi itu urusah saya, Moeldoko ini, bukan selaku KSP (Kantor Staf Presiden)," ujarnya.

Dia menurutkan kronologis hingga dirinya dinilai berada dibalik upaya pengambilalihan kepemimpinan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jadi ceritanya begini teman-teman sekalian, beberapa kali memang banyak tamu yang berdatangan dan saya orang yang terbuka, saya mantan panglima TNI tapi saya tidak memberi batas dengan siapapun apalagi di rumah ini mau datang terbuka 24 jam, siapa pun. Ya secara bergelombang mereka datang berbondong-bondong ya kita terima ya konteksnya apa ya saya juga nggak ngerti," katanya.

Dia mengatakan, dirinya memulai obrolan dengan seluruh tamunya bermula dengan membahas persoalan pertanian.

"Tapi dari ngobrol-ngobrolan itu biasa saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Berikutnya pada curhat tentang situasi yang dialami, ya gua dengerin aja," kata Mantan Panglima TNI ini.

Baca Juga: Dituduh Kudeta Partai Demokrat, Moeldoko: Jadi Pemimpin Jangan Baper

Selanjutnya, kata Moeldoko, dia merasa prihatin dengan kondisi yang dialami Partai Demokrat.

"Berikutnya ya yaudah dengerin aja, saya sih sebenarnya prihatin ya melihat situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat. Terus muncul lah, isu itu, mungkin dasarnya foto-foto," tutur Moeldoko.

"Ya orang dari Indonesia Timur, dari mana-mana datang ke sini kan pengin foto sama gua, sama saya, ya saya terima aja. Ya saya terima aja, apa susahnya," sambungnya.

Moeldoko mempersilahkan jika ada pihak-pihak yang hendak memperguncingkan pertemuan itu. Dirinya tidak keberatan dengan hal tersebut.

Dirinya juga menyinggung soal gaya kepemimpinan tanpa menyebut nama siapapun.

"Berikutnya teman-teman sekalian, saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat jangan mudah baperan jangan mudah terombang-ambing dan seterusnya. Kalau anak buahnya nggak buahnya nggak boleh pergi kemana-mana, ya diborgol aja kali ya," ujarnya.

Mengenai isu kudeta, Moeldoko menyatakan kalau hal tersebut tidak mungkin terjadi dari eksternal partai.
'
Berikutnya kalau ada istilah kudeta itu ya, kudeta itu dari dalam masa kudeta dari luar. Begitu kira-kira penjelasan dari saya," tandasnya.

Load More