Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 25 Januari 2021 | 09:40 WIB
ILUSTRASI Pencucian truk sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Kota Bekasi kekurangan armada pengangkut sampah.(Suara.com/Chyntia Sami)

SuaraBekaci.id - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi kekurangan armada pengangkut sampah. Sehingga, banyak sampah di Kota Bekasai yang tidak terangkut.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Kustantinah menjelaskan, saat ini pihaknya memiliki 307 unit armada pengangkut sampah untuk melayani 12 kecamatan dan  56 kelurahan di Kota Bekasi.

Pihaknya berencana untuk kembali melakukan penambahan armada pada tahun ini.

"InshaAllah tahun 2021 dan 2022 akan terus dilakukan pengadaan armada truk sampah," kata Kustantinah kepada Suara.com, Minggu (24/1.2021) malam.

Baca Juga: 21 Wilayah Banjir, Wakil Wali Kota Bekasi: Daerah Resapan Air Berkurang

Kustantinah merinci, pada 2019 lalu pihaknya telah melakukan pengadaan 20 armada dengan dana yang bersumber dari bantuan Pemprov DKI Jakarta.

Kemudian, pada 2020 pihaknya telah melakukan pengadaan 5 truk compactor dan 5 truk dump carry untuk wilayah yang tidak bisa dimasuki truk.

Untuk saat ini, kata dia, tidak semua truk yang dimiliki Pemkot Bekasi laik jalan. 

"Yang laik jalan 278 unit, sudah termasuk yang baru," ujarnya.

Sisanya, lanjut Kustantinah, terdapat sebanyak 29 truk sampah yang rusak sedang dan rusak berat.

Baca Juga: Tahap Pertama, Kabupaten Bekasi Terima 22.520 Dosis Vaksin Sinovac

"Yang masih bisa diperbaiki diopersionalkan deket di Kecamatan Bantargebang deket TPA (Sumurbatu). Yang rusak berat dihapuskan dari aset," katanya.

Sebelumnya, DLH Kota Bekasi mencatat sebanyak 500 ton sampah tidak terangkut setiap harinya. Hal ini mengkonfirmasi salah satu penyebab banjir yang disampaikan Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono.

Kustantinah mengatakan, sampah yang terangkut di Kota Bekasi terdapat sebanyak 900 ton/hari. Sampah tersebut diangkut dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi.

Dari jumlah tersebut, kata dia, baru 8 persen atau sekitar 72 ton yang dikelola 3 R atau reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang kembali).

"Setiap hari yang terangkut lebih kurang  900 ton/hari. Yang dikelola 3 R lebih kurang  baru 8 persen dan yang belum bisa terangkut lebih kurang 500 ton /hari. Ada yg dilayani oleh pengelola swasta," kata Kustantinah kepada Suara.com, Minggu (24/1/2021) malam.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengungkap salah satu penyebab banjir yakni karena keterbatasan kemampuan Pemkot Bekasi melalui DLH untuk mengangkut seluruh sampah produksi masyarakat.

Load More