Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 11 Januari 2021 | 14:25 WIB
Pramugari Sriwijaya Air, Gita Lestari (kanan).

SuaraBekaci.id - Gita Lestari merupakan salah satu pramugari yang bertugas di Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu Sabtu (9/1/2021) kemarin.

Gita Lestari tercatat sebagai alumni SMA Korpri Bekasi yang beralamat di Bekasi Permai IX, Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi. Ia diketahui sebagai siswa jurusan IPS angkatan 2002.

Ingatan guru tentang Gita Lestari masih terekam jelas. Guru yang pernah mengajar Gita menceritakan sejumlah hal tentangnya.

Wakil Kesiswaan SMA Korpri Bekasi, Bujang mengatakan, Giat Lestari dia syok dan sempat tidak percaya jika salah satu muridnya menjadi korban pesawat nahas tersebut.

Baca Juga: Gita Lestari Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 Lulusan SMA Korpri Bekasi

"Saya agak terpukul karena sempat mengajar anak itu. Saya ngebayangin bagaimana anaknya. Sempet syok yang posting pertama kali saya tegur, hati-hati nih kalau nyebar berita. Itu sebagai bentuk rasa nggak percaya saya karena anaknya baik" katanya saat ditemui di SMA Korpri Bekasi, Senin (11/1/2021).

Bujang, Guru SMA Korpri Bekasi menunjukkan foto Pramugari Sriwijaya Air SJ 182, Gita Lestari yang merupakan mantan muridnya. [Suara.com/Nihlah]

Bujang mengenang masa-sama saat dia Gita masih bersekolah.

Dia mengatakan, semasa sekolah Gita dikenal ramah dan populer di kalangan guru-guru dan murid karena parasnya yang cantik lagi pintar.

Apalagi, Gita yang aktif di ektrakulikuer Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) kerap mengikuti lomba.

"Berprestasi ya, di atas rata-rata dan saya yakin kalau dia enggak pinter mungkin bukan tempatnya karirnya seperti sekarang ini," ujarnya.

Baca Juga: Pemprov Lampung Jamin Keluarga Korban Sriwijaya Air Dapat Santunan

Karirnya sebagai pramugari ternyata sudah diprediksi oleh Bujang karena sosok Gita yang supel.

"Ketika saya tau dia jadi pramugari saya enggak kaget. Dia familiar dia juga supel. Dia sudah mempunyai basic, seperti yang kita tau dia begitu," katanya.

Dia mengaku sedih dengan tragedi yang menimpa mantan anak muridnya itu.

"Sebenernya kalau saya melihat, dia lebih beruntung daripada kita karena dia pergi sedang menjalankan tugas. Dalam islam orang yang mencari nafkah bekerja untuk keluarga itu mati syahid. Kalau kita bersedih di sini kasihan Gita," tambahnya.

Kontributor : Nihlah Fauziyatul Wafa

Load More