Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano | Ummi Hadyah Saleh
Kamis, 07 Januari 2021 | 23:06 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito / Foto : Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

SuaraBekaci.id - Pejabat pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan menjadi kelompok yang disuntik vaksin Covid-19 perdana bersamaan dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) pekan depan.

Nantinya, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang akan disuntik vaksin Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, terdapat 3 kelompok yang divaksinasi bersamaan dengan Presiden Jokowi.

Yakni, pejabat pemerintah pusat dan daerah, pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci dari institusi kesehatan di daerah serta tokoh agama di daerah.

Baca Juga: Tok! Pemkot Bekasi Tunda Simulasi Sekolah Tatap Muka

"Ini adalah komitmen pemerintah menyediakan vaksin yang aman dan berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Wiku dalan jumpa pers di Istana Kepresidenan, Kamis (7/1/2020).

Sebelumnya, Jokowi mengatakan vaksinasi akan dimulai Rabu pekan depan. Ia memastikan dirinya akan menjadi orang pertama divaksinasi.

"InsyaAllah minggu depan dimulai suntik vaksin. Nanti yang pertama kali disuntik saya," ujar Jokowi dalam Pemberian Bantuan Modal Kerja di halaman tengah, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan alasan dirinya mau menjadi orang pertama divaksin, karena ingin menunjukkan bahwa vaksin aman dan sudah melalui uji klinis.

"Saya ingin menunjukkan bahwa vaksinnya aman karena sudah melalui uji klinis tidak hanya sekali dua kali, sudah diuji," ucap dia.

Baca Juga: Postingan Medsos Bisa Jadi Bukti ASN Bekasi Terlibat Organisasi Terlarang

Kendati demikian sebelum vaksinasi, pemerintah masih menunggu izin darurat penggunaan vaksinasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ia berharap izin darurat dari BPOM akan keluar pekan ini atau pekan depan dan selanjutnya dilakukan vaksinasi.

Beda Pandangan Soal Penerima Vaksin Covid-19 Pertama di Bekasi

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengaku bersedia untuk divaksin. Tapi, hal itu akan dia lakukan setelah Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Tri Adhianto menjelaskan, dirinya bersedia untuk divaksinasi karena kepala daerah harus mampu untuk memberikan teladan bagi masyarakat Kota Bekasi.

"Ya insyaallah, kita kan memberi keteladanan dimulai dari pribadi pemimpin," kata Tri di Bekasi, Kamis (7/1/2020).

Pandangan Tri berbeda dengan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, yang menilai bahwa pemimpin harus memprioritaskan tenaga kesehatan yang bertugas di tengah pandemi Covid-19.

Saat disinggung soal perbedaan pandangan tersebut, Tri mengaku sepakat dengan tanggapan Rahmat Effendi.

"Iya lah karena dia (tenaga kesehatan) kan garda terdepan kemarin di RSCM saja hampir 19 dokter yang terpapar. Karena memang dia garda terdepan, jadi saya pikir memang nakes dulu," katanya.

Ditanya kembali soal kesediaannya, Tri menyatakan kalau dia bersedia divaksinasi jika Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi lebih dulu.

"Saya orang kedua, pertama pak wali kota. Kita nggak boleh mendahului," tuturnya.

Di tempat berbeda, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bersedia untuk divaksin Covid-19 pertama kali sebelum warganya. Tapi, menurut dia, akan lebih baik jika vaksin diberikan kepada tenaga kesehatan.

Pemkot Bekasi akan menerima sekitar 11.983 vaksin Covid-19 untuk tenaga kesehatan yang ada di wilayahnya. Vaksin Covid-19 itu akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

Rahmat Effendi mengaku siap menjadi orang pertama di Kota Bekasi yang akan menerima vaksin Covid-19.

"Kalau ke saya juga boleh kapan saja boleh. Tapi kan harusnya pemimpin itu belakangan, tidak mementingkan kepentingan bahwa pemimpin harus divaksin dulu sementara nakesnya belakangan," kata Rahmat di Bekasi, Rabu (6/1/2021).

Dia menjelaskan, tenaga kesehatan terus berhubungan dan berhadapan langsung dengan pandemi Covid-19 setiap harinya. Sehingga, sudah sewajarnya para tenaga kesehatan diprioritaskan menjadi penerima vaksin.

"Kalau saya ambil jatah nakes satu untuk kepentingan saya, berarti saya sudah mengurangi siapa yang paling membutuhkan," ujarnya.

Dia menerangkan, Kota Bekasi semula mengajukan sekitar 500 ribu vaksin. Belakangan, vaksin yang akan dikirim ke Kota Bekasi berjumlah 11.983 sesuai dengan jumlah tenaga keshatan.

"Yang kita ajukan kan hampir 500 ribu sementara baru diberikan oleh pemerintah itu sekitar 11.000 dan itu sudah ada di Provinsi Jawa Barat. Tinggal dari dinas kesehatan provinsi jawa barat kepada Kota Bekasi kapan ya (pengiriman)," ujarnya.

Load More