Scroll untuk membaca artikel
Bimo Aria Fundrika
Senin, 28 Desember 2020 | 18:56 WIB
Foto aerial suasana malam hari di Rumah Sakit Darurat (RSD) Penanganan COVID-19 Kompleks Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Selasa (22/12/2020). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]

SuaraBekaci.id - Setiap pasien positif Covid-19 di Jakarta umumnya akan menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Tentunya hal itu dilakukan agar pasien mendapat perawatan dan meminilisir kontak dengan pasien lainnya.

Tapi, baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kasus dugaan seorang pasien yang berhubungan intim dengan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Kasus itu berawal dari sebuah unggahan di media sosial Twitter yang mengungkap percakapan antara nakes dan juga pasien tersebut.

Kabar itu kemudian juga dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin, yang memiliki otoritas pada RSD Wisma Atlet. Ia menyebut bahwa peristiwa itu terjadi di ruang karantina.

Baca Juga: Pasien Covid-19 dan Perawat Berbuat Mesum di Toilet Wisma Atlet

"Benar telah terjadi insiden asusila antara oknum tenaga kesehatan dan pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet," kata Letkol Herwin dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020) malam.

Ilustrasi tenaga kesehatan. (Shutterstock)

Berkaca dari kasus tersebut, seberapa besar risiko penularan virus corna lewat hubungan seksual?

Dilansir dari Mayo Clinic, semua kontak dekat (dalam jarak 6 kaki atau 2 meter) dengan orang yang terinfeksi dapat membuat Anda terpapar Covid-19 baik terlibat dalam aktivitas seksual atau tidak.

Virus menyebar melalui tetesan pernapasan yang dilepaskan ketika seseorang dengan virus batuk, bersin, atau berbicara. Tetesan ini bisa terhirup atau mendarat di mulut atau hidung orang terdekat.

Melakukan kontak dengan ludah seseorang melalui ciuman atau aktivitas seksual lainnya dapat membuat seorang terpapar virus.

Baca Juga: Nakes dan Pasien Mesum di Wisma Atlet Ditangkap, Kasus Naik ke Penyidikan

Tidak hanya itu, orang yang mengidap Covid-19 juga dapat menyebarkan tetesan pernapasan ke kulit dan barang-barang pribadinya.

Pasangan seksual bisa tertular virus dengan menyentuh permukaan ini dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau matanya. Selain itu, virus Covid-19 dapat menyebar melalui kontak dengan kotoran.

Ada kemungkinan Anda bisa tertular virus Covid-19 dari aktivitas seksual yang membuat Anda terpapar kotoran.

Saat ini tidak ada bukti bahwa virus Covid-19 ditularkan melalui air mani atau cairan vagina, tetapi virus tersebut telah terdeteksi pada air mani orang yang sedang atau sedang dalam masa pemulihan dari virus tersebut.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah virus Covid-19 dapat ditularkan secara seksual.

Karena beberapa orang yang mengidap Covid-19 tidak menunjukkan gejala, penting untuk menjaga jarak antara diri Anda dan orang lain jika virus Covid-19 menyebar di komunitas Anda.

Ini termasuk menghindari kontak seksual dengan siapa pun yang tidak tinggal bersama Anda. Jika Anda atau pasangan sedang tidak enak badan atau berpikir Anda mungkin terkena Covid-19, jangan berciuman atau berhubungan seks sampai Anda berdua merasa lebih baik.

Selain itu, jika Anda atau pasangan berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius akibat Covid-19 karena kondisi kronis yang sudah ada, Anda mungkin ingin menghindari seks.

Load More