SuaraBekaci.id - Roy Suryo analisa CCTV penembakan Laskar FPI. Laskar FPI ditembak mati di Tol Jakarta-Cikampek.
CCTV dalam kasus ini menjadi misteri karena Jasa Marga dan polisi mengklaim rekaman CCTV KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek terganggu. Komnas HAM telah memeriksa Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur dan membahas soal rekaman CCTV tersebut.
Bos Jasa Marga itu menjelaskan CCTV tidak mati tetap berfungsi namun mengalami gangguan sehingga pengiriman data rekaman terganggu.
Untuk CCTV di KM 50, bos Jasa Marga itu membantah rusak atau mati. Namun demikian keterarangan dari pimpinan Jasa Marga ini dinilai malah makin simpang siur.
Pengamat Telematika Roy Suryo merespons dan menganalisis dalih pengiriman data CCTV terlambat yang dijelaskan oleh bos Jasa Marga tersebut.
Mantan Menteri Olahraga itu merespons penjelasan Dirut Jasa Marga soal CCTV tidak rusak di sekitar TKP penembakan laskar FPI, di cuitan akun Twitternya.
Dalam cuitannya Roy menila penjelasan Subakti Syukur tidak tegas sehingga melahirkan kontradiksi. Dia menilai hal demikian lantaran dalam penjelasannya kepada media usai diperiksa Komnas HAM, bos Jasa Marga itu menegaskan CCTV tidak rusak, hanya mengalami gangguan saja.
“Statemen Dirut Jasa Marga dlm berbagai pemberitaan ini sebenarnya tidak tegas bahkan jadi kontradiktif. CCTV yang sangat penting tersebut hanya “rusak Link”-nya dari Camera ke Server. Namun masih ada di masing-masing DVR-nya, Atau gara-gara “kerusakan” tersebut menjadi tidak ada backup. Bagaimana QC-nya,” tulis Roy.
Roy berharap keterlambatan pengiriman data rekaman CCTV ini jangan sampai berlarut terlalu lama. Dia sampai penyidir pengungkapan rekaman CCTV yang lama seperti kasus buronan Harun Masiku.
Baca Juga: Rocky Gerung Curiga Polisi Rekayasa Rekonstruksi Laskar FPI Ditembak Mati
“Sesuai dgn namanya, CCTV = Closed Circuit Television memang bersifat terbatas, namun rekamannya harus tetap bisa dibuka kepada pihak-pihak yang berkepentingan, dalam hal Kasus ini salah satunya adalah Komnas HAM dan TPF (kalau memang ada & diperlukan). Teknologi harus jadi Solusi, bukan Alibi,” tulisnya.
Terkait dengan CCTV di sekitar penembakan laskar FPI, Subakti Syukur mengakui memang ada 23 CCTV yang tidak berfungsi dengan baik dari KM 48 sampai KM 72 di Tol Jakarta-Cikampek, bertepatan dengan kejadian bentrokan polisi vs laskar FPI. Ia mengatakan, semua CCTV tersebut tidak mati hanya terganggu pengiriman datanya.
“Yang kemarin memang kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya. CCTV-nya tetap berfungsi tapi pengiriman datanya itu terganggu itu hanya 23 CCTV dari KM 48, 49 sampai 72. Itu hanya yang di lajur di gerbang dan lain-lainnya sebelumnya itu semua ada. Jadi hanya sekadar 23,” kata Subakti di Komnas HAM.
Gangguan pengiriman data CCTV itu terjadi selama beberapa jam. Mengapa saat kejadian penembakan CCTV mengalami gangguan? Sebenarnya Jasa Marga mau memperbaiki segera, namun apa daya saat penembakan laskar FPI terjadi, keadaan cuaca tak memungkinkan untuk diperbaiki.
“Iya (tidak ada rekaman data) untuk 23 CCTV yang di KM 49-72, tapi di lain-lain yang di gerbang jangan salah di sepanjang jalur itu kan ada lajur gerbang-gerbang (normal). Hanya yang di lajur-lajur aja, tapi di gerbang-gerbang ada semua (datanya),” tuturnya.
Subakti mengatakan hal lumrah gangguan teknis terjadi pada CCTV.
Tag
Berita Terkait
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Panas! dr Tifa Cs Minta Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan Agar Tak Jadi Beban Prabowo
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!