SuaraBekaci.id - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda mengungkap saat ini perolehan suara PKB di Jawa Barat meningkat lebih dari 1 juta suara di banding Pemilu 2019 lalu. Khusus di Kota Bekasi, PKB diprediksi bakal mendapat 5 kursi DPRD.
“PKB mengalami kenaikan suara yang cukup signifikan. Se Jawa barat, kita naik 1 juta lebih suara itu termasuk terkonversi di Kota Bekasi dari 1 kursi menjadi 5 kursi,” kata Syaiful kepada wartawan termasuk SuaraBekaci.id, di Bekasi, Senin (18/3/2024).
“Di tingkat nasional kita naik hampir 3 juta suara, kursi PKB naik mendekati 70 kursi dari 58 kursi,” imbuhnya.
Perolehan suara PKB Kota Bekasi menduduki peringkat ke 5 se Jawa Barat yang mengalami lonjakan cukup signifikan.
Baca Juga:Diminta PKB Maju Jadi Calon Wali Kota Bekasi, Sudjatmiko: Saya Salat Istikharah Dulu
“Termasuk yang naik signifikan di Kabupaten Bekasi, dari 1 kursi sekarang 7 kursi. Di Kabupaten Bandung dari 6 kursi naik jadi 12 kursi. Termasuk yang naiknya ada yg 4-5 di sini Kota Bekasi,” paparnya.
Syaiful menyebut, ada dua indikator yang mempengaruhi kenaikan jumlah suara PKB secara nasional. Salah satunya ialah, berkat Coattail Effect majunya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan.
“Memang ada Coattail Effect Cak Imin ketika nyalon sebagai calon wakil Presiden. Mesin partai hidup sehidup hidupnya semua kader bergerak, solidaritas terjadi, jadi memang cukup signifikan, karena itu di Jabar di Nasional PKB mengalami lonjakan suara yang cukup luar biasa,” ujar Syaiful.
Pengaruh yang kedua, Syaiful menyebut di Pemilu 2024 PKB sukses mengusung caleg-caleg yang dinilai kompetitif. Kinerja keras para caleg dinilai menjadi salah satu pemicu tumbuhnya kepercayaan masyarakat memilih PKB.
“Kinerja kuat dari teman-teman caleg kami relatif di Pemilu 2024 ini kami masang caleg-caleg yang cukup kompetitif di berbagai dapil, kerja keras mereka luar bisa,” tutupnya.
Baca Juga:Wih! Suara Verrel Bramasta Lebih Tinggi Dibanding Saan Mustopa dan Oneng PDIP, Kok Bisa?
Kontributor : Mae Harsa