"Sok kegantengan," ejekan yang kerap masuk ke telinga Fatir saat bersekolah.
Semua olok-olok dan hinaan itu baru diketahui oleh Diana Novita, ibunda Fatir saat sangat anak terbaring lemah di rumah sakit.
“Sebelum itu (jatuh) sering di olok-olok ‘anak mamah, sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju (di kelas) menjatuhkan mentallah ya,” ujar Diana saat dikonfirmasi wartawan termasuk SuaraBekaci.id, Selasa (31/10).
Tiga hari pasca Fatir mendapat tekel dari rekan-rekannya, kondisi lututnya memburuk. Sebagai orang tua, Diana merasakan bahwa apa yang dialami Fatir ada yang janggal.
Baca Juga:Diduga Korban Bullying, Dokter Ungkap Alasan Kaki Kiri Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi
“Karena setelah tiga hari itu Fatir tidak bisa berjalan, sakit kakinya. Dari situ lah saya pengobatan Fatir, sehingga terjadi lah amputasi ini, perjalanan yang cukup panjang,” jelas Diana dengan nada bergetar.
Fatir saat ini menjalani perawatan secara intesif di ruang ICU RS Kanker Dharmais Jakarta.
Sebelumnya, Wali Kelas Fatir, Sukaemah berikan keterangan kepada awak media terkait kronologis yang dialami anak didiknya. Perempuan yang juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah itu beberkan soal kejadian yang dialami Fatir.
Ia berkeyakinan apa yang dialami anak didiknya itu bukan perundungan melainkan bercandaan.
“Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundungkan beda lagi ya kekerasan,” ucap lagi.
Soal tekel rekan Fatir, Sukaemah lalu mennyebut bahwa itu ketidaksengajaan.
“Dalam peristiwa itu mereka jajan, bercanda-bercanda nah tanpa sengaja selengkatan, jatuh,” jelasnya.