Tiga hari usai terjatuh, sakit kaki yang dialami Fatir semakin parah hingga membuatnya tak bisa berjalan. Saat itulah, Diana baru mengetahui bahwa sang anak diduga mengalami perundungan.
“Karena setelah tiga hari itu Fatir tidak bisa berjalan, sakit kakinya. Dari situ lah saya pengobatan Fatir, sehingga terjadi lah amputasi ini, perjalanan yang cukup panjang,” ujarnya.
Fatir kerap diolok-olok
Diana juga membeberkan bahwa Fatir ternyata selama ini juga kerap mendapat bullying dalam bentuk ejekan dan olok-olok. Sejumlah kalimat ejekan kerap dilontarkan rekan Fatir.
“Sebelum itu (jatuh) sering di olok-olok ‘anak mamah, sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju (di kelas) menjatuhkan mentallah ya,” ujar Diana saat dikonfirmasi wartawan termasuk SuaraBekaci.id, Selasa (31/10).
Terkait ejekan dan olok-olok ini, pihak sekolah yakni wali kelas Fatir, Sukaemah menyebut hal tersebut sebagai hal biasa dilakukan anak didiknya.
“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayanya juga," ucap Sukaemah yang juga Wakil Kepala Sekolah SDN Jatimulya 09 tersebut.
Sukaemah pun bantah bahwa Fatir adalah korban perundungan. Menurutnya hal itu hanya bercandaan.
“Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundungkan beda lagi ya kekerasan,” ucapnya.
Baca Juga:Bantah Ada Bullying kepada Fatir, Wakepsek SDN Jatimulya 09 Lempar Senyum Saat Ceritakan Kronologis
Minta maaf via WA