5 Fakta Kasus Bullying di Tambun hingga Membuat Kaki Korban Diamputasi, Sekolah Bantah Perundungan

Klaim bercanda itu juga ditegaskan Sukaemah saat peristiwa selengkatan kaki kepada Fatir.

Galih Prasetyo
Rabu, 01 November 2023 | 10:20 WIB
5 Fakta Kasus Bullying di Tambun hingga Membuat Kaki Korban Diamputasi, Sekolah Bantah Perundungan
5 Fakta Kasus Bullying di Tambun hingga Membuat Kaki Korban Diamputasi, Sekolah Bantah Perundungan (Suara.com/Mae Harsa)

Terkait ejekan dan olok-olok ini, pihak sekolah yakni wali kelas Fatir, Sukaemah menyebut hal tersebut sebagai hal biasa dilakukan anak didiknya.

“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayanya juga," ucap Sukaemah yang juga Wakil Kepala Sekolah SDN Jatimulya 09 tersebut.

Sukaemah pun bantah bahwa Fatir adalah korban perundungan. Menurutnya hal itu hanya bercandaan.

“Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundungkan beda lagi ya kekerasan,” ucapnya.

Baca Juga:Fatir Bocah di Tambun Jadi Korban Bullying hingga Kaki Diamputasi, Wali Kelas Cengengesan: Hem, Apa Yah

Minta maaf via WA

Kasus yang dialami Fatir ini pun membuat pihak keluarga akhirnya melapor ke Polres Metro Bekasi pada April 2023. Diana mengatakan bahwa sebelum melapor, pihaknya sudah melakukan tiga kali mediasi namun selalu buntu.

Bahkan kata Diana, salah satu keluarga dari rekan Fatir tidak pernah meminta maaf langsung kepada dirinya. Permintaan maaf justru dilakukan hanya via WhatsApp.

“Permintaan maaf itu dari salah satu yang selengkat Fatir itu, sayangnya via WA ya,” ucapnya.

Diana berharap, dengan tindakan hukum yang diambilnya, tindakan bullying tak lagi terjadi pada anak-anak yang lain.

Baca Juga:Bantah Ada Bullying kepada Fatir, Wakepsek SDN Jatimulya 09 Lempar Senyum Saat Ceritakan Kronologis

“Harapan saya tidak ada lagi korban bully, cukup di Fatir saja,” tegasnya.

Fatir bukan anak bodoh

Pihak sekolah lewat wali kelas Fatir, Sukaemah tetap bersikukuh bahwa tidak ada bullying dan tindak perundungan kepada anak didiknya tersebut.

Selain menganggap olok-olok kepada Fatir sebagai hal wajar dan sudah terbiasa dilakukan anak murid kelas VI, Sukaemah mengaku tidak pernah mendapat laporan.

Kata Sukaemah, selama ini dirinya tidak pernah mendapati laporan dari Fatir terkait perundungan atau ejekan yang dilakukan oleh temannya.

“Fatir itu kan bukan anak bodoh, anak pintar, anak cerdas, anak soleh. Pasti kalau dia diginiin (diejek) temannya pasti dia ngomong sama gurunya. Tapi selama ini gak ada (laporan),” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini