Tambun Darurat Bullying: Olok-olok Si Anak Mama hingga Kekerasan Fisik Berujung Kaki Korban Diamputasi

Sebelum itu (jatuh) sering di olok-olok anak mamah, sok kegantengan kaya gitu, karena anak saya sering maju (di kelas) menjatuhkan mental,"

Galih Prasetyo
Selasa, 31 Oktober 2023 | 14:08 WIB
Tambun Darurat Bullying: Olok-olok Si Anak Mama hingga Kekerasan Fisik Berujung Kaki Korban Diamputasi
Darurat Bullying di Tambun: Olok-olok Si Anak Mama hingga Kekerasan Fisik Berujung Kaki Diamputasi (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Nasib nahas dialami Fatir Arya Adinata (12) siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Dia diduga menjadi korban perundungan dengan aksi kekerasan fisik yang dilakukan oleh teman sekolahnya.

Ibu Fatir, Diana Novita menerangkan kejadian bermula sekitar bulan Februari 2023. Saat itu putranya diajak 5 orang temannya untuk jajan.

Di tengah perjalanan, Fatir diselengkat oleh salah satu temannya hingga terjatuh dan membuat tangannya luka serta memar di bagian dengkul.

Bukannya ditolong, Fatir justru ditertawakan oleh 5 temannya dan diminta untuk tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada pihak sekolah maupun orang tuanya.

Baca Juga:Prilly Latuconsina Kirim DM Instagram ke Netizen Korban Bullying Meski Tak Kenal

Tak cukup sampai situ, setelah peristiwa itu diduga Fatir juga mengalami perundungan secara non verbal yang dilakukan oleh teman-temannya secara berulang.

Kata Diana, perundungan itu tidak hanya dialami pasca Fatir terjatuh. Namun, sebelumnya teman-temannya juga sering mengolok-olok Fatir.

“Sebelum itu (jatuh) sering di olok-olok ‘anak mamah, sok kegantengan’ kaya gitu, karena anak saya sering maju (di kelas) menjatuhkan mentallah ya,” ujar Diana saat dikonfirmasi wartawan termasuk SuaraBekaci.id, Selasa (31/10)

Tiga hari usai terjatuh, sakit kaki yang dialami Fatir semakin parah hingga membuatnya tak bisa berjalan. Saat itulah, Diana baru mengetahui bahwa sang anak diduga mengalami perundungan.

Berbagai upaya dilakukan Diana untuk kesembuhan Fatir, bahkan sampai harus membawa sang putra ke tiga rumah sakit untuk menjalani sejumlah pemeriksaan mulai dari rontgen, hingga MRI.

Baca Juga:Pendidikan dan Bullying, Dua Hal yang Seakan-akan Berkolaborasi Saat Ini

Dari hasil permeriksaan di tiga rumah sakit itu menyatakan hasil yang sama, jalan terakhir untuk kesembuhan Fatir satu-satunya hanyalah melakukan amputasi pada bagian kaki.

“Karena setelah tiga hari itu Fatir tidak bisa berjalan, sakit kakinya. Dari situ lah saya pengobatan Fatir, sehingga terjadi lah amputasi ini, perjalanan yang cukup panjang,” ujarnya.

Kini Fatir masih menjalani perawatan secara intensif di ruang ICU RS Kanker Dharmais Jakarta.

Sementara itu, Diana menyebut telah tiga kali melakukan mediasi antara pihak sekolah dan keluarga yang diduga jadi pelaku perundungan terhadap Fatir. Hasilnya, tidak ada titik terang yang baik untuk masalah tersebut.

“Permintaan maaf itu dari salah satu yang selengkat Fatir itu, sayangnya via WA ya,” ucapnya.

Alhasil, Diana pun memutuskan untuk membawa kasus dugaan perundungan yang dialami Fatir ini ke jalur hukum. Dia telah membuat laporan ke Polres Metro Bekasi pada bulan April 2023.

Diana berharap, dengan tindakan hukum yang diambilnya, tindakan bullying tak lagi terjadi pada anak-anak yang lain.

“Harapan saya tidak ada lagi korban bully, cukup di Fatir saja,” tandasnya.

Kontributor : Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini