SuaraBekaci.id - Rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sejak Kamis (28/9) hingga Jumat pagi ini digeledah tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penggeledahan rumah dinas SYL usai penanganan dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) naik ke tahap penyidikan.
Namun hingga kini KPK belum menyampaikan pada publik mengenai barang bukti terkait perkara yang diperoleh dari penggeledahan rumah dinas SYL.
Sebelum menjabat sebagai Mentan di Kabinet Indonesia Maju, eks politisi PDI P dan Golkar itu sempat menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode, dari 8 April 2008 hingga 8 April 2018.
Baca Juga:Rumah Dinasnya Digeledah KPK, Segini Harta Kekayaan Mentan Syahrul Yasin Limpo
Saat memimpin Sulawesi Selatan, SYL pada 2011 sempat menggagas dibangunnya stadion untuk jadi markas klub Liga Indonesia, PSM Makassar.
Stadion yang digagas oleh SYL ini berlokasi di Barombong, Tamalate, hanya berjarak 10 Km dari pusat kota Makkasar. Stadion Barombong begitu nama stadion yang kemudian disebut-sebut sebagai mega proyek peninggalan SYL.
Awalnya Stadion Barombong dibangun untuk menjadi stadion berstandar internasional. Stadion ini dibangun di atas lahan seluas 11 hektar, dengan area konstruksi stadion sendiri mencakup 4 hektar. Namun sampai sekarang Stadion Barombong mangkrak.
Dari sejumlah foto yang diunggah publik ke laman sosial media X--dulu Twitter, terlihat kondisi miris stadion yang kabarnya sudah habiskan dana mencapai Rp226 miliar tersebut.
Seperti ada foto yang memperlihatkan pohon pepaya di depan pintu masuk Stadion Barombong yang diunggah akun @mlmpp21
Baca Juga:Hingga Jumat Pagi, Penggeledahan KPK di Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo Masih Berlangsung
Lalu ada juga foto kondisi lapangan Stadion Barombong dengan kondisi tanah tergenang air dan tempat duduk yang tidak terawat seperti unggahan akun @galeri_futsal pada 5 Desember 2020.
Bahkan sempat salah satu bagian tribun di Stadion Barombong runtuh saat proses pengecoran pada 4 Desember 2017. Bangunan yang runtuh itu merupakan lantai tiga bagian selatan stadion.
Pada 4 Agustus 2017, SYL sempat menjelaskan mandeknya proses pembangunan Stadion Barombong. Menurutnya, stadion ini dibangun menggunakan dana dari pemerintah pusat.
Namun kata SYL seperti dikutip dari Antara mengatakan bahwa dana itu lebih dulu dialokasikan untuk pelaksanaan SEA Games Palembang.
Sejak 2017, sejumlah lahan di area pembangunan Stadion Barombong itu bahkan beralih fungsi. Muncul sejumlah bangunan rumah dan pertokoaan di area pembanguna stadion.
Kondisi itu sempat jadi sorotan dari Ketua Komisi E DPRD Sulawesi Selatan, Kadir Halid. Menurutnya, memang ada masalah di anggaran yang tidak maksimal di pembangunan Stadion Barombong.
Mega proyek Stadion Barombong menggunakan anggaran mencapai Rp330 miliar dengan sokongan dari APBN dan APBD. Hingga 2017, proses pengerjaannya baru mencapai 40 persen.