Sementara itu, salah satu warga Bekasi Utara, Kota Bekasi, Nur Hidayati mengatakan, sejak air PAM terganggu sekujur tubuhnya mengalami gatal-gatal. Kondisi ini telah berlangsung seama dua minggu.
“Semenjak air PAM kotor, gatal-gatal udah dua minggu lebih dari yang pertama kena limbah (sumber air baku)," kata Nur, Selasa (19/9).
Kondisi gatal-gatal yang dialami Nur semakin hari semakin memburuk, hingga dirinya terpaksa harus berobat. Terhitung hingga saat ini, dirinya sudah tiga kali berobat di tiga tempat yang berbeda.
Nur mengungkap, selama mengobati gatal-gatal yang dialaminya ia telah mengeluarkan biaya hingga Rp2 juta.
Sebelumnya, pihak Pemkot Bekasi siapkan anggaran mencapai Rp35 miliar untuk memasang pipa suplai air baku dari Kalimalang menuju tempat produksi PDAM Tirta Patriot.
Ini menjadi langkah Pemkot Bekasi mengatasi dan mencegah terulangnya tercemarnya air di Kalimalang hingga sebabkan terganggu pasokan air ke warga.
Anggaran Rp35 miliar itu nantinya dari APBD tahun 2024 disuntikkan dalam bentuk penyertaan modal tahun depan.
Masalah krisis air bersih akibat pencemaran ini wajib menjadi prioritas utama yang harus segera ditemukan solusinya oleh Gani sebagai Pj Wali Kota Bekasi.
Gani sendiri berjanji akan meningkatkan pelayanan publik dan meneruskan program pembangunan yang sudah dijalankan oleh jajaran Pemkot Bekasi.
Baca Juga:Satu Orang Tewas Akibat Bentrok Ormas di Bantargebang Bekasi, 39 Orang Ditangkap Polisi
Tawuran Berdarah