SuaraBekaci.id - Tim Gegana Polda Metro Jaya turun tangan setelah adanya informasi ledakan di Rumah Sakit (RS) Eka Hospital, Tangsel, Kamis (20/9/202).
Terlihat sejumlah petugas berseragam dengan senjata laras panjang tampak mengawasi di sekitar area Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Sejumlah petugas dari Polsek Serpong pun turun tangan. Sejumlah petugas pun mulai masuk ke dalam ruangan RS.
Sayangnya, satpam rumah sakit melarang wartawan untuk mengambil gambar aktivitas polisi yang sedang memeriksa soal kejadian tersebut.
Baca Juga:Tim Gegana Telusuri Ledakan di RS Eka Hospital Serpong Tangsel, Satpam Rebut HP Wartawan
Bahkan salah satu satpam sempat mengambil ponsel wartawan. Mereka bahkan berusaha mengusir para wartawan yang datang untuk meliput soal peristiwa ledakan tersebut.
Jurnalis Suara.com yang berada di TKP awalnya sedang melakukan tugas jurnalistik mengambil video saat anggota tim Gegana Polda Metro Jaya sedang memeriksa situasi sekitar RS Eka Hospital Serpong, Tangsel.
Tiba-tiba salah seorang satpam yang bertugas kemudian menghalangi awak media untuk mengambil video.
"Bang maaf yak pak nggak boleh di sini pak, di sini ada aturannya," ujar salah satu satpam.
Tak hanya itu, satpam lainnya kemudian membentak dan merebut ponsel milik salah satu jurnalis.
Baca Juga:Satpam Rebut HP Wartawan Suara.com saat Tim Gegana Telusuri Ledakan di RS Eka Hospital Tangsel
"Udah pak woi udah," hardik seorang satpam yang kemudian merebut ponsel milik jurnalis Suara.com.
Sebelumnya terdengar suara ledakan di RS Eka Hospital Serpong, Tangerang pada Kamis (21/9/2023) pagi
"Betul ada (ledakan)," ujar Kanit Reskrim Polsek Serpong, Iptu Dovie Eudy kepada wartawan seperti dikutip dari Suara.com
Iptu Dovie menjelaskan penyebab awal ledakan di RS Eka Hospital dari alat DPS pensuplai listrik ke Magnetic resonance imaging (MRI).
"Sementara dari alat DPS pensuplai listrik MRI. Itu over hight kemudian timbul percikan api dan meledak," jelas dia.