SuaraBekaci.id - Dugaan korupsi tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait proyek pembangunan toilet untuk sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Plt Deputi Penindakan KPK Asep Guntur Rahayu, pihaknya akan segera menuntaskan kasus dugaan korupsi tersebut.
Dikatakan Guntur, bahwa proses penyelidikan yang dilakukan KPK saat ini sudah mencapai tahap akhir. Untuk calon tersangka kata Guntur seperti dikutip dari Bekasi24jam--jaringan Suara.com akan segera diumumkan.
Menurut Asep, proses penyelidikan dugaan korupsi ini memang berlangsung cukup panjang. Pihak KPK menurutnya masih memerlukan waktu untuk menilai potensi kerugian negara yang muncul dari pengadaan toilet tersebut.
Baca Juga:4 Pengacara Dalam Pusaran Kasus Korupsi, Stefanus Roy Rening Susul Klien Jadi Tersangka
Asep menyebut bahwa yang menjadi tantangan pihak penyidik KPK ialah soal menentukan 488 titik pengadaan toilet yang tersebar di Kabupaten Bekasi.
"Jadi agak panjang karena penilaian objeknya mencapai 488 titik," kata Asep Guntur.
Asep Guntur juga mengatakan bahwa tim penyidik masih memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan terkait seluk beluk dugaan korupsi proyek ini.
KPK sebelumnya melakukan penyelidikan dugaan penggelembungan anggaran pengadaan 488 toilet untuk fasilitas pendidikan di Kabupaten Bekasi yang dilakukan di tahun anggaran 2021.
Proyek pengadaan toilet ini menelan anggaran mencapai Rp98 miliar. Proyek ini dianggap janggal lantaran satu unit toilet seluas 3,5 m2 x 3,6 m2 itu dihargai hingga Rp 196,8 juta.
Baca Juga:Firli Diperiksa Dewas KPK Hari Ini, Dugaan Bocorkan Dokumen Penyelidikan Korupsi ESDM