SuaraBekaci.id - Isu perang bintang di tubuh Polri akin menyeruak usai adanya kicauan Aiptu Ismail Bolong yang mengaku mendapat tekanan untuk membuat video pengakuan menjadi pengepul batu bara ilegal dan menyetorkan dana sebesar Rp 6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Kicauan Ismail Bolong itu pun mendapat tanggapan dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD. Menurutnya, situasi itu menggambarkan adanya perang bintang atau pangkat di kepolisian. Menurutnya, pejabat-pejabat Polri mulai saling membuka kartu untuk menjatuhkan satu sama lain.
"Isu perang bintang terus menyeruak. Dalam perang ini para petinggi yang sudah berpangkat bintang saling buka kartu," kata Mahfud MD belum lama ini.
Di lain pihak, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan justru mengatakan tidak ada perang bintang di tubuh Polri.
Baca Juga:Sisakan Misteri! Mobil Milik Satu Keluarga yang Mati Kelaparan Hilang
Walau pun kata dia, ada beberapa upaya menyerang secara pribadi kepada petinggi Polri.
"Sejak lama, saya banyak berkomunikasi dengan para pejabat utama Polri dan para kapolda di seluruh Indonesia. Saya tidak melihat ada perang bintang saat ini," kata Edi dikutip dari Antara, Sabtu (12/11/2022).
Dia mengatakan internal Polri saat ini sangat solid di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
Untuk itu, akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini meminta Polri agar waspada terhadap pihak-pihak yang menginginkan Polri pecah dan mengadu domba.
"Kami melihat ada pihak yang tidak suka dengan ketegasan Polri menindak para jenderal yang melanggar hukum," katanya.
Baca Juga:Bareskrim Periksa Dua Pejabat BPOM Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut
Edi yakin dengan soliditas yang kuat dan tetap menjaga kekompakan, Polri akan melewati ujian demi ujian yang saat ini terus dihadapi Polri.
Dugaan adanya perang bintang muncul setelah Polri memecat dan membawa dua jenderal ke pengadilan umum atas sangkaan terlibat pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Setelah itu muncul tudingan miring ke pribadi petinggi Polri dalam perkara judi, pemerasan hingga munculnya video viral seorang mantan anggota Polri menyerahkan uang terkait tambang ilegal.