SuaraBekaci.id - "Ooo Persipasi..ooo Persipasi, lihatlah kawan kami datang, untuk membakar semangatmu,"
Chant yang kerap dinyanyikan suporter setia Persipasi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi saat pertandingan berlangsung selalu jadi energi lebih untuk skuat Laskar Patriot.
Atmosfer di Stadion Patriot Candrabhaga akan selalu semarak saat tim kebanggaan warga Kota Bekasi, Persipasi melawan lawan-lawannya.
Hal itu yang tergambar saat Persipasi Bekasi pada musim ini melakoni pertandingan di babak fase grup A Liga 3 Seri 1 Jawa Barat.
Baca Juga:Liga 3 Terhenti Sementara, Pelatih Persipasi Bekasi: MasyaAllah Kangen Pertandingan
Dukungan setia suporter Persipasi membuat anak asuh Tias Tano Taufik itu mampu torehkan hasil maksimal.
Persipasi mampu lolos dari babak fase grup A dan melaju ke babak delapan besar Liga 3 Jawa Barat.
Nahas tragedi berdarah 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan berimbas pada semua kompetisi di Indonesia termasuk Liga 3 Seri 1 Jawa Barat.
PSSI sebagai induk organisasi sepak bola nasional memutuskan menghentikan sementara kompetisi. Pemain pun diliburkan.
Tiga bulan kompetisi Liga 3 Seri 1 Jawa Barat belum juga bergulir. Kerinduan dengan atmosfer di Stadion Patrio dirasakan betul oleh pemain Persipasi, salah satunya Wisal El Burji.
"Iya kangen sama temen-temen bercanda waktu latihan. Kangen juga sama atmosfer Stadion Patriot," jelas Wisal El Burji kepada SuaraBekaci.id
Baca Juga:Kompetisi Liga 3 Masih Terhenti, Bagaimana Nasib Pemain Persipasi Bekasi?
Saat ini, Wisal tengah berada di kampung halamannya, Sidoarjo, Jawa Timur. Ia baru akan kembali ke Bekasi saat sesi latihan Persipasi digelar usai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
Kerinduan dengan pertandingan juga dirasakan oleh pelatih Tias Tano Taufik. "Waduh bukan kangen lagi, MasyaAllah kita lagi in banget di liganya," ucap Tias.
Kompetisi Liga 3 musim 2022-23 saat ini masih dihentikan imbas dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia putuskan semua jenjang kompetisi dari Liga 1 hingga Liga 3 dihentikan pasca peristwa yang menewaskan 135 orang tersebut.