SuaraBekaci.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Pacul mengatakan, partai berlambang Banteng tersebut akan satu barisan.
Hal itu diungkapkan Bambang Pacul, yang menanggapi isu bergejolak internal PDIP antara Jokowi, Ganjar Pranowo dan Megawati Soekarnoputri.
"PDIP tergantung perintah ketum, walaupun antarkomandan lapangan pada bentrok, itu nanti balik perintah ketum lagi," katanya, mengutip dari WartaEkonomi -jaringan Suara.com, Rabu (2/11/2022).
Dia berujar, orang yang menilai soliditas parpolnya terganggu lantaran beberapa kader terkena sanksi, ialah kelompok yang tidak mengenal PDIP secara utuh.
Baca Juga:Restui Prabowo sebagai Capres 2024, Jokowi: Kami Sering Bertukar Pikiran Soal Indonesia ke Depan
"Ini orang belum paham PDIP. Kalau orang yang sudah paham PDIP, klir," kata Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu.
Pacul kemudian mengingatkan momen sebelum Pilkada DKI Jakarta 2017 berlangsung. Beberapa kader PDIP punya dukungan ke tokoh tertentu sebelum dimulainya pesta demokrasi di Jakarta ketika itu.
Namun, kata dia, seluruh kader dan elite PDIP patuh perintah Megawati yang menjatuhkan dukungan bagi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk Pilkada DKI Jakarta 2017
"Bagaimana Ahok di Jakarta kemarin. Perintah, lurus semua. Semua bekerja keras," ujar Pacul.
Dia kemudian mengingatkan adanya adagium di PDIP yang terus melekat yang sebenarnya menekankan bergerak ke bawah menyelesaikan permasalahan rakyat.
"Jadi di PDIP ada adagium. Mengakarlah engkau ke bawah. Menganyam, lah, engkau ke samping. Berpucuk, lah, engkau ke atas," katanya.