Belajar dari Polisi dan Pejabat Korsel, Akui Tanggung Jawab dan Bungkuk Mohon Maaf Atas Tragedi Itaewon

"Saya juga memikul tanggung jawab yang berat untuk orang-orang yang sangat terkejut dengan peristiwa ini,"

Galih Prasetyo
Rabu, 02 November 2022 | 08:18 WIB
Belajar dari Polisi dan Pejabat Korsel, Akui Tanggung Jawab dan Bungkuk Mohon Maaf Atas Tragedi Itaewon
Permohonan maaf para pejabat Korsel, Komisaris Yoon Hee-geun (kiri), Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan, Lee Sang-min (tengah) dan Wali Kota Seoul (Oh Se-hoon) (Koreatimes.com)

SuaraBekaci.id - Rasa penyesalan jelas tergambar saat Komisaris Yoon Hee-geun dari Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan (Korsel) mengakui ada kekeliruan dan kesalahan atas terjadinya tragedi Itaewon pada perayaan Halloween, Minggu (31/10).

Tragedi yang menewaskan 155 orang tersebut diakui oleh Komisaris Yoon Hee-geun karena kurangnnya tanggapan dari personal kepolisian sebelum dan sesudah terjadinya peristiwa kelam di Itaewon.

"Saya berdoa untuk mereka yang meninggal dalam tragedi ini dan saya juga mengucapkan belasungkawa terdalam untuk keluarga yang ditinggalkan,"

"Saya juga memikul tanggung jawab yang berat untuk orang-orang yang sangat terkejut dengan peristiwa ini," ungkap Komisaris Yoon Hee-geun dalam pernyataannya di Seoul, Selasa (1/11).

Baca Juga:Kisah Haru Dibalik Meninggalnya Lee Ji Han, Berkorban Demi Selamatkan Gadis Kecil dalam Tragedi Itaewon

Dijelaskan oleh Komisaris Yoon Hee-geun untuk mengungkap tabir penyebab tragedi Itaewon, ia menjanjikan adanya investigasi mendalam, termasuk di internal kepolisian.

"Untuk mengklarifikasi kebenaran kasus ini dan menetapkan tanggung jawab, kami akan segera melakukan penyelidikan intensif di semua bidang tanpa kecuali," ucapnya seperti dilansir dari SBS News.

Lebih jauh, Komisaris Yoon mengakui bahwa pihak kepolisian mendapat 112 laporan sebelum tragdi Itaewon terjadi namun tidak merepson hal tersebut dengan sigap.

"Saya mendapatkan bahwa ada sejumlah 112 laporan serius di tempat kejadian sebelum tragedi itu pecah," ungkapnya.

"Kami menilai respon lapangan yang mendapat 112 laporan tersebut tidak maksimal dan tidak cukup," tambahnya.

Baca Juga:Kisah Haru Korban Selamat Kasus Itaewon, Selamat Berkat Sang Ayah

Menurut laporan terbaru, pihak kepolisian setempat satu jam sebelum tragedi Itaewon terjadi menerima 100 laporan.

Mayoritas laporan menyebutkan bahwa kondisi di gang sempit Itaewon terlalu banyak orang dan perlu diatasi pihak kepolisian. "Tetapi tidak ada tindakan khusus yang diambil pihak polisi," tulis laporan media Korsel.

"Kami akan membentuk badan khusus independen untuk mengungkap kebenaran masalah ini secara transparan dan tegas," janji Komisaris Yoon.

"Kami akan melihat dari dekat, apa penyebab utama dari tragedi ini, apakah memang ada kekurangan dalam respon organik dari kepolisian dan organisasi lain terkait keselamatan publik dan mencari masalah strukturalnya,"

Permohonan Maaf Pejabat Publik di Korsel

Selain Komisaris Yoon, permohonan maaf atas tragedi Itaewon juga dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan, Lee Sang-min.

Sama seperti Komisaris Yoon, Menteri Lee dalam permintaan maafnya di sidang pleno Komite Keselamatan Administratif yang diadakan di Majelis Nasional menundukkan badannya.

Pada sidang yang digelar Selasa (1/11) kemarin, Menteri Lee menjadi sosok tinggi yang dianggap paling bertanggung jawab atas tragedi Itaewon.

Permintaan maaf secara terbuka kepada publik juga dilakukan oleh Wali Kota Seoul, Oh Se-hoon di ruang pengarahan Balai Kota Seoul.

Sementara itu, pihak Badan Kepolisian Nasional merilis transkrip 112 laporan sebelum tragedi Itaewon. Laporan pertama seperti dikutip dari koreatimes.com, dibuat pada tanggal 29 Oktober pukul 18:30 waktu setempat.

Laporan itu berasal dari gang di sebelah Hotel Hamilton, tempat terjadinya tragedi Itaewon.

"Saya sangat cemas tentang orang-orang yang naik dan turun. Orang tidak bisa turun, tapi mereka harus naik, jadi saya pikir itu akan hancur," bunyi laporan pertama tersebut.

Di laporan pertama itu, si penelepon juga menggambarkan situasi yang sangat menyeramkan di lokasi tragedi Itaewon. Kata sangat menyeramkan diulang berkali-kali oleh si pembuat laporan.

"Tidak ada yang mengendalikan situasi. Polisi harus datang dan mengendalikan situasi agar bisa membuat orang keluar dan pergi dari tempat itu,"

Akan tetapi dari laporan media Korsel tersebut, pihak polisi malah menutup dan tidak mengambil tindakan apapun.

Laporan kedua datang pada pukul 20:09, 1 jam 35 menit dari laporan pertama. Laporan itu berasal dari pintu keluar 3 Stasiun Itaewon.

"Terlalu banyak orang dan banyak orang yang jatuh," bunyi laporan kedua.

Lalu berturut-turut dari pukul 20:33 hingga 20:53 laporan lainnya masuk. Mereka yang melapor menyebut bahwa situasi semakin tidak terkendali.

"Polisi bahkan tidak datang ke tempat kejadian. Dia hanya menginstruksikan pembuat laporan untuk melapor ke polisi Itaewon," tulis laporan media Korsel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini