SuaraBekaci.id - Kasus tawuran yang melibatkan remaja di Bekasi masih jadi momok menakutkan. Meski pihak kepolisian sudah berulang kali melakukan patroli untuk cegah tawuran hal itu tak menyurutkan pelaku tawuran kembali bikin ulah.
Patroli dari Polres Metro Bekasi Kota pada Selasa dinihari tadi misalnya berhasil mengamankan sekelompok remaja yang membawa senjata tajam.
Remaja ini diamankan oleh tim Perintis Polres Metro Bekasi Kota di Jalan Ratna Jati Keramat, RT 07-08/003, Kota Bekasi.
Dari informasi yang dihimpun, para remaja ini diduga akan melakukan aksi tawuran. Dari penangkapan remaja ini, polisi menyita sejumlah senjata tajam dengan ukuran cukup besar.
Baca Juga:Tawuran SMKN 2 Pandeglang dan SMK Walisongo Dipicu Alumni, Dua Orang Ditetapkan Tersangka
Sebelumnya, Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi mengamankan lima pelaku tawuran antarkelompok pemuda di Gang Sejahtera, Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu (16/10) dini hari.
"Saat ini petugas sedang melakukan pemeriksaan terhadap lima pelaku tawuran di Polsek Babelan. Barang bukti sejumlah senjata tajam juga kami amankan dari tangan para pelaku ini," kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Atif Setyawan mengutip dari Antara.
Gidion memastikan proses hukum akan terus berlanjut terhadap para remaja yang terbukti terlibat dalam aksi tawuran tersebut, terlebih aksi tawuran itu menyebabkan korban luka.
"Kami pastikan konstruksi hukum berjalan, penegakan hukum terhadap korban yang mengakibatkan luka-luka," katanya.
Gidion menyebutkan ada dua orang remaja yang menjadi korban tawuran. Keduanya mengalami luka sabetan senjata tajam dan harus mendapatkan penanganan medis di RSUD Kabupaten Bekasi.
Baca Juga:Viral Video Aksi Brutal Tawuran di Babelan Bekasi, Lima Orang Berhasil Ditangkap
Tawuran di Kota Bekasi Sepanjang September-Oktober 2022
Sepanjang September 2022, aksi tawuran terjadi di sejumlah titik di Kota Bekasi dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Seperti yang dialami oleh MRA. Pemuda 19 tahun ini menjadi korban tewas saat pecah tawuran yang melibatkan dua kelompok di jalan Kasuari Kayuringin Jaya, Kota Bekasi pada September 2022.
Tawuran yang terjadi di jalan Kasuari Kayuringin Jaya ini melibatkan dua kelompok yang bernama Warte dan RMVZ. Menurut Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Rama Samtama Putra, aksi tawuran saat itu terjadi sekitar pukul 23:30 WIB.
Pihak Polres Metro Bekasi Kota sendiri berhasil menangkap 22 anak usia pelajar di aksi tawuran tersebut.
Rama menjelaskan awal mula tawuran terjadi karena salah satu dari kelompok tersebut melakukan live Instagram, dari hal tersebut mereka bertemu dilokasi yang mana kemudian melakukan bentrokan.
Aksi tawuran juga terjadi pada September 2022 di Jalan Mawar, Pedurenan Mustika Jaya, Kota Bekasi. Tawuran di Jalan Mawar melibatkan dua kelompok pelajar Sekolah Menengaha Kejuruan (SMK).
Menurut kesaksian salah seorang warga, Irfan bahwa tawuran terjadi sekitar pukul 21:30 WIB dan dilakukan oleh dua kelompok pelajar.
"Iya semalem mungkin dia bentrok ketemunya disitu, jadi pada tawuran disituh," kata Irfan saat dihubungi.
Keberanian para pelaku tawuran untuk menjalankan aksi terlihat seperti kejadian di Jalan Mawar tersebut. Pasalnya menurut Irfan, lokasi tawuran sebenarnya kerap dilalui oleh pihak patroli kepolisian.
"Ada setiap malam tapi mungkin yang patroli sedang tidak ada ditempat, lagi di tempat lain mungkin," ungkap Irfan.
Tidak hanya di jalan yang kerap dilalui Patroli Kepolisian, pelaku tawuran juga beraksi di tempat-tempat umum yang banyak keramaian dan gedung instansi pemerintah, seperti aksi tawuran di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, di Jalan Lapangan Bekasi Tengah, Margahayu Kota Bekasi pada 15 September 2022.
Salah satu warga sekitar, Bhasan Syaiful (30) menyebut bahwa lokasi tersebut sering dijadikan tempat menggelar tawuran. "Udah beberapa kali disini aksi tawuran yang dilakukan para remaja," ucapnya.
Gerombolan Gangster Kepung Bekasi
Warga Kota Bekasi wajib ekstra waspada terkait aksi kriminal yang dilakukan para gangster. Polres Metro Bekasi Kota mencatat ada 35 gangster yang beroperasi di sejumlah wilayah.
Menurut Kapolres Bekasi Kota, Komisaris Besar Polisi Hengki, 35 gangster itu tersebar dan beroperasi di sejumah wilayah Kota Bekasi.
Daerah yang yang paling banyak sebaran gangster berada di Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi.
"Dari 9 Polsek di wilayah Kota Bekasi, hanya di wilayah Bantargebang yang belum terdapat geng motor," ungkap Hengki
Ditambahkan oleh Hengki, bahwa dari jumlah kelompok yang berhasil di identifikasi geng motor, pihaknya sudah melakukan pendataan dan terus dilakukan monitoring.
"Karena dunia teknologi, mereka semua membuat akun-akun baru. Tapi tetap kami melakukan pemantauan melalui cyber," tuturnya.
Untuk itu, pihak Polres Metro Bekasi Kota akan melakukan Patroli pada jam-jam rawan tindakan kejahatan.
Solusi Konkret Masalah Tawuran
Terkait masalah tawuran yang kerap muncul meski sudah ada penindakan dari aparat kepolisian, harus ada solusi konkret dari semua pihak.
Penangkapan para pelaku tawuran tersebut akan jadi sia-sia jika tak ada upaya memutus mata rantai aksi tawuran pelajar.
Muncul gagasan untuk kemudian menjadikan keenam pelajar ini sebagai duta anti tawuran. Gagasan ini diungkap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki.
Kombes Hengki berpendapat bahwa hukum tidak hanya bicara soal memenjarakan seseorang. Harus ada upaya dan langkah nyata dari penegak hukum untuk melakukan pembinaan, tentunya dengan harapan agar kasus sama tidak terulang.
"Kenapa saya punya keinginan dia menjadi duta? karena dia sudah mengalami sendiri, dia punya pemikiran sendiri apa yang dia rasakan, kenapa dia mau begitu, kan dia ingin eksis, ingin diakui orang yang kuat yang menurut dia itu benar, padahal itu keliru," ucap Kombes Hengki.
Tak hanya gagasan untuk menjadikan pelaku tawuran sebagai duta anti tawuran, Polres Metro Bekasi Kota kemudian membuat program 'Police Goes to School'.
Program ini menyasar para pelajar di Kota Bekasi untuk mendapat edukasi soal bahaya tawuran. Sekolah kedua yang mendapat kesempatan untuk program ini ialah SMKN 9 Kota Bekasi, salah satu siswa sekolah ini terlibat dalam aksi tawuran yang viral itu.
Selain itu yang tidak kalah penting ialah peran dari orang tua dan pihak terkait seperti pemerintah kota. Energi besar para remaja bisa diatasi dengan memberikan ruang untuk mereka berekspresi.
Sayangnya, salah satu ruang terbuka yang bisa menjadi penyalur energi besar remaja di Bekasi seperti Gedung Creative Center justru belum dioptimalkan.
Kondisi seperti tak terurus terlihat di sekitar area Gedung Creative Center yang berlokasi di Lapangan Multiguna, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Di lapagan Multiguna Kota Bekasi terdapat sejumlah fasilitas umum yang bisa menjadi tempat untuk anak muda menyalurkan energi mereka, seperti ada area Skatepark, jalur track sepeda BMX serta Gedung Creative Center Bekasi.
Gedung Creative Center sendiri diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada 22 Februari 2022. Beberapa bulan setelah diresmikan, area di sekitar gedung Creative Center terlihat seperti tak dirawat.
Kondisi seperti tak terurus terlihat di salah satu area Gedung Creative Center yakni skatepark. Pantuan SuaraBekaci.id pada hari ini, Kamis (13/10) menunjukkan kondisi area skatepark yang dipenuhi coretan.