"Bahkan saya dengar selama 7 hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu." tambahnya.
Agum juga menambahkan Ketua Umum PSSI dan Exco juga harus menerima apapun keputusan atau rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah melalui Kemenkopolhukam.
"Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan. Siapapun pasti ingin kompetisi sepak bola di Tanah Air makin baik. Kompetisi itu jantungnya sepak bola. Kalau tidak ada kompetisi ya hambar. Itu sebabnya kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik pula." jelasnya.
Desakan Mundur Iwan Bule dari Suporter
Baca Juga:Shin Tae-yong Ancam Mundur Sebagai Pelatih Timnas Jika Ketum PSSI Iwan Bule Mundur
Pasca tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan 132 orang dan ratusan orang lainnya luka-luka, desakan untuk Iwan Bule mundur sebagai ketum PSSI disuarakan oleh suporter di laman media sosial.
Iwan Bule didesak publik untuk meletakkan jabatannya. Petisi online pun dibuat netizen untuk membuat Iwan Bule turun sebagai ketum PSSI.
Petisi itu terus mendapat tanda tangan dan dukungan dari para netizen. Pada akhir pekan lalu, petisi untuk Iwan Bule sudah ditandatangani hampir 25 ribu orang.
"Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan," tulis Suhari Ete yang jadi penggagas petisi.
Sejumlah media di Vietnam bahkan menuliskan soal kandidat pengganti Iwan Bule.
Baca Juga:Ketum PSSI Iwan Bule: Saya Sangat Bangga dan Terharu Perwakilan FIFA-AFC Datang ke Sini
Salah satu media asing menyebut nama anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangerap untuk bisa gantikan posisi Iwan Bule.