SuaraBekaci.id - Manajemen Madura United FC mempercayakan penanganan terhadap peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, kepada pemerintah Indonesia.
“Kami Madura United percayakan apa yang menjadi perintah presiden Joko Widodo agar semua diinvestigasi, baik oleh pihak terkait atau pihak independen, dan kami tidak pada komitmen masuk ke ranah itu,” kata Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu Zia Ul Haq Abdurrahim dalam laporan Beritajatim.
Dia berharap untuk sementara waktu kompetisi sepakbola dihentikan terlebih dahulu sampai penyelidikan tuntas.
“Kami yang ada di dunia sepakbola bersepakat, hentikan dulu ini sepakbola sampai semua clear. Respect dan kemanusiaan itu hal yang penting dalam sepakbola,” kata Zia.
Baca Juga:Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Polri Periksa Sejumlah Pihak, Ini Daftarnya
“Bahkan presiden klub (Achsanul Qosasi) juga sudah komitmen dari awal, tidak boleh ada sepakbola yang rusuh di Madura, bahkan beliau sendiri akan membubarkan tim jika hal itu terjadi,” Zia menambahkan.
“Kami harapkan komitmen ini menjadi komitmen bersama bagi seluruh pihak, khususnya para stakeholder di dunia sepakbola,” kata dia.
Presiden Joko Widodo telah meminta pelaksanaan Liga 1 dihentikan sampai peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, evaluasi secara menyeluruh.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda bahkan meminta Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 serta kompetisi sejenis lainnya dihentikan untuk sementara sampai ada perbaikan tata kelola penyelenggaraan kejuaraan sepak bola pasca peristiwa di Stadion Kanjuruhan.
Syaiful Huda mengatakan hal itu dalam konferensi pers di Komisi X DPR, Senin (3/10/2022), menyikapi peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang menelan korban jiwa 125 orang serta ratusan lainnya luka-luka.
Baca Juga:Pemkot Tangerang Heningkan Cipta untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Dalam laporan Suara.com, Komisi V mendesak pemerintah melakukan investigasi kejadian itu dan harus ada yang bertanggungjawab.
Tim investigasi harus melibatkan kepolisian, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komnas HAM, PSSI, perwakilan suporter, dan perwakilan unsur masyarakat olahraga.
Setelah kejadian yang menjadi perhatian internasional itu, Jokowi menyampaikan keterangan pers.
Selain PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1, Presiden juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut sampai tuntas.