Bukan Anies Baswedan Apalagi AHY, Aktivis Jaringan Islam Liberal Sebut Tokoh Potensial Pilpres 2024 Ganjar Pranowo

Guntur mengatakan, semua lembaga survei yang kredibel menempatkan Ganjar Pranowo nomor satu elektabilitasnya sebagai calon terkuat.

Andi Ahmad S
Kamis, 22 September 2022 | 13:51 WIB
Bukan Anies Baswedan Apalagi AHY, Aktivis Jaringan Islam Liberal Sebut Tokoh Potensial Pilpres 2024 Ganjar Pranowo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di rumah duka Hermanto Dardak, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (20/8/2022). [Suara.com/Rena Pangesti]

SuaraBekaci.id - Aktivis Jaringan Islam Liberal dan politikus Partai Solidaritas Indonesia, Guntur Romli turut ikut berkomentar terkait tokoh yang berpotensi menang di Pilpres 2024.

Menurutnya, bukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berpotensi di Pilpres, dia menyebut nama Ganjar Pranowo.

“Lagian kalau melihat real politik khususnya terkait pencapresan 2024 yang potensial jelas itu adalah Ganjar Pranowo. Bukan Anies Baswedan yang digadang-gadang oleh Demokrat apalagi AHY,” kata melansir dari channel youtube Cokro TV, seperti dikutip dari WartaEkonomi -jaringan Suara.com, Kamis (22/09/22).

Guntur mengatakan, semua lembaga survei yang kredibel menempatkan Ganjar Pranowo nomor satu elektabilitasnya sebagai calon terkuat.

Baca Juga:Survei SMRC: Puan Maharani Tidak Kompetitif untuk Maju Menjadi Calon Presiden

Menurut dia pula, logika sederhananya calon terkuat lah yang jadi sasaran yang jadi pusat hajaran yang berusaha keras dicegah.

“Tapi yang tidak populer yang, elektabilitasnya kecil yang lemah buat apa capek-capek mau dijegal oleh kan? Buang-buang tenaga, sementara posisi Anies apalagi AHY bukan di posisi yang tertinggi di survei- survei opini publik,” tambahnya.

Guntur mengatakan jika Ganjar Pranowo yang merasa dijegal maka publik akan langsung percaya karena hasil surveinya paling tinggi dan masih ada dinamika di partainya (PDIP).

“Jadi kalau SBY mau menunjuk pihak-pihak yang katanya mau jegal AHY maka ingat satu jari telunjuk mengarah ke lawan tapi empat jari telunjuk lainnya mengarah pada diri SBY dan Demokrat sendiri,” kata dia.

Sebelumya, Partai Demokrat yang berada di luar pemerintahan saat ini, disebut tak bisa mengajukan calon presiden (capres) atau calon wakil presidennya (cawapres). Meskipun sudah membentuk satu koalisi dengan partai politik lain.

Baca Juga:Singgung Ada Pembangkangan, Ketua Relawan Yakin Dewan Kolonel Tak Bakal Jegal Ganjar Pranowo di Pemilu 2024

"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri bersama koalisi tentunya. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?" ujar SBY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini