SuaraBekaci.id - Jordi Amat dalam waktu dekat akan segera mengambil sumpah sebagai warga negara Indonesia (WNI). Proses naturalisasi Amat dan Sandy Walsh telah disetujui DPR RI.
Menurut Menpora Zainudin Amali, kedua pemain ini akan menjalani sumpah sebagai WNI secara virtual.
Menpora mengaku bahwa proses tersebut tetap sah dan dipilih setelah ia berkoordinasi langsung dengan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Edward Omar Sharief Hiariej, lantaran kedua pemain tersebut masih bermain di kompetisi luar negeri.
"Saya sudah koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, dengan Pak Wamen, beliau sudah oke, karena mereka sedang main di luar negeri, ada yang di Eropa, maka akan diambil sumpahnya oleh Kanwil Kemenkumham DKI secara virtual, itu juga sah," kata Amali mengutip dari Antara.
Baca Juga:Alasan Metode Naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh Berbeda dengan Marc Klok hingga Lilipaly
Jordi Amat sendiri saat ini bermain di Johor Darul Ta'zim (JDT) di Liga Malaysia. Kepada media Spanyol, Diario AS, Jordi Amat mengaku sangat senang bisa bermain di Asia yang menurutnya sebagai tantangan baru.
"Mimpi saya sekarang adalah berkarier di Asia. Saya masih sangat muda. Saya merasa baik secara fisik dan mental dan sangat menginginkan tantangan ini”, ucap Jordi Amat kepada Diario AS, Selasa (20/9).
Dalam laporannya itu, media Spanyol menyebut bahwa proses pergantian kewarganegaraan Jordi Amat menjadi WNI akhirnya disetujui DPR.
"Yang berarti dia akan segera bisa melakoni debut dengan tim nasional, negara tempat neneknya lahir," tulis media Spanyol tersebut.
Soal debutnya bersama Timnas Indonesia, ditegaskan oleh Jordi Amat bahwa ia melihat bahwa keberadaan dirinya dan Sandy Walsh memang akan memperkuat tim Merah Putih.
"Saya merasa sangat nyaman dengan tim dan saya dapat melihat bahwa kami memiliki banyak pemain muda dengan banyak kualitas,"
"Mereka ingin membentuk tim yang kuat dan itulah mengapa saya dan Sandy berada di sini," ungkap Jordi Amat.
Dalam wawancaranya dengan Diario AS, Jordi Amat kembali meluruskan keputusannya untuk main di Liga Malaysia dan sempat jadi sorotan publik Indonesia.
"Orang-orang berbicara tanpa pengetahuan mereka. Saya memilih Johor karena saya menyukai proyek mereka. Bos di sana meyakinkan saya dan aku tidak bisa berkata tidak," jelasnya.