SuaraBekaci.id - Pemerintah berencana menghapus daya listrik 450 volt ampere (VA) yang biasa di gunakan masyarakat miskin dan di alihkan menjadi 900 VA. Akan hal tersebut sontak membuat kalangan ibu-ibu merasa cemas.
Salah satu ibu rumah tangga Yuni (34) baru mengetahui rencana pemerintah menghapus daya listrik 450 VA
Sebelumnya Yuni juga sempat tinggal di rumah dengan daya Listrik 900 VA, dirinya mengakui perbedaan biaya yang di keluarkan untuk pembayaran listrik bulanannya.
"Saya kan pindah-pindah rumah tergantung rumahnya ada yang 900 VA ada yang 450 VA, kalau saya sih orang ngga banyak ya perlengkapannya ya (450 VA) 20.000 perbulan, yang 900 VA bisa 50.000," ucap Yuni kepada SuaraBekaci.id saat ditemui di Kp Pintu Air, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca Juga:Tidak Bisa Sembarangan, Ini Aturan Melakukan Konversi Kendaraan Listrik
Rencana penghapusan daya listrik 450 VA membuat Yuni sangat keberatan, pasalnya dirinya hanya pekerja serabutan dan mempunyai dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah.
"Berat juga sih yaa. kita kan ibu rumah tangga, apalagi saya nyari sendiri (nafkah) bagi saya berat," keluh Yuni yang mengaku sebagai seorang janda tersebut.
"Bingung pas token abis, gas elpiji abis kita kaga punya duit, kita rakyat kecil (jadi korban), sedihlah kalau semua lagi gak bisa ke beli," tambah Yuni.
Terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah, menurut Yuni, ia belum pernah menerimanya. Padahal program itu bisa sangat membantunya. "Perlu, tapi saya gak pernah dapet," ucap Yuni.
Keluhan sama juga diungkap oleh Ismawati (28) yang sangat keberatan rencana penghapusan daya listrik 450 VA, karena melihat kondisi ekonominya yang sedang sulit.
Baca Juga:Tarif Listrik 2022 Terbaru, 450 VA Dihapus, Rakyat Miskin Bayar Berapa?
"Kurang (setuju), karena apa-apa kan kita sekarang serba sulit," ucapnya.
Ismawati saat ini menempati rumah kontrakan dengan daya listrik 450 VA. Kondisi itu membuat dirinya harus bergantian menggunakan peralatan rumah tangga karena kapasitas listrik yang ia miliki.
"Kalau masak nasi sama blender itu nggak bisa barengan harus salah satu," ucapnya.
Ismawati menduga jika daya listriknya harus diubah akan menambah biaya pengeluaran dirinya, "Setau saya kalau 900 VA itu malah boros," tambah Ismawati.
Ismawati menambahkan bahwa penghasilan suaminya masih di bawah upah minimum kerja (UMK), ia pun membantu berjualan agar kebutuhan keluarganya terpenuhi.
"Pengeluaran sebulan bisa 2.500.000, itu kebantu dari saya jualan seblak sehari-hari," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengusulkan penghapusan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) untuk rumah tangga miskin dan dialihkan ke daya 900 VA untuk mengatasi kelebihan daya listrik yang kini dialami oleh PLN.
"Masyarakat miskin minimal 900 VA, setidaknya oversupply (kelebihan) berkurang dan demand (permintaan) naik," ujarnya dalam rapat Panitia Kerja Pembahasan RUU APBN 2023.
Kontributor : Danan Arya