Jenazah Santri Pondok Pesantren Gontor yang Jadi Korban Kekerasan Diautopsi Hari Ini

Autopsi akan dilakukan Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang.

Siswanto
Kamis, 08 September 2022 | 09:09 WIB
Jenazah Santri Pondok Pesantren Gontor yang Jadi Korban Kekerasan Diautopsi Hari Ini
Olah TKP di Pondok Pesantren Gontor [Foto: Beritajatim]

SuaraBekaci.id - Jenazah santri Pondok Pesantren Darussalam Gontor berinisial AM yang menjadi korban kekerasan akan diautopsi hari ini.

Solopos dalam laporannya mengutip keterangan ibunda korban, Soiman, melalui akun Instagram, kemarin.

Soimah berkata “update terkini pencarian keadilan atas kasus meninggalkan ananda AM: Alhamdullilah hari ini sudah dilakukan BAP di Palembang, besok Insha Allah besok akan dilakukan autopsi untuk ananda, agar semuanya terang benderang.”

Autopsi akan dilakukan Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang.

Baca Juga:Soroti Tewasnya Santri Ponpes Gontor karena Dianiaya, MUI Dukung Langkah Tegas Ponpes ke Oknum Pelaku

Jenazah AM dimakamkan di TPU Sei Selayur, Kalidoni, Palembang.

AM merupakan santri Pondok Modern Darussalam Gontor yang meninggal dunia karena dianiaya sesama santri pada 22 Agustus 2022.

Semula Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur menyatakan AM meninggal karena sakit.

Namun saat peti dibuka, ibu korban menemukan beberapa bekas luka. “Sejak awal pihak keluarga melihat pihak ponpes tidak transparan atas sebab kematian AM,” kata Titis, Selasa, 6 September 2022.

Dalam surat keterangan kematian yang diperlihatkan kepada wartawan, pengacara korban menerangkan pihak keluarga mendapatkan surat keterangan kematian AM dari Rumah Sakit (RS) Yasfin Darusalam Gontor yang menyatakan korban meninggal akibat sakit pada pukul 06.45.

Baca Juga:Kasus Gontor Harus Jadi Momentum Sahkan Permen Pencegahan Tindak Pidana Kekerasan di Lembaga Pendidikan

Dalam surat yang diterbitkan pada hari kematian AM tertulis nama dokter yakni Mukhlas Hamidy yang menyatakan korban meninggal karena sakit.

Juru bicara Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Noor Syahid mengakui adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan seorang santri tewas.

“Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat,” kata Noor Syahid melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 5 September 2022.

“Kami juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” kata Nor Syahid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini