Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Sejak pandemi Covid-19 melanda, sejumlah negara alami kerugian ekonomi besar-besaran tak terkecuali Sri Lanka.
Bahkan pemerintah Sri Lanka mengungkapkan jika negaranya saat ini tengah berada di titik terendah dan menyisakan utang sebesar Rp 700 miiar akibat pandemi yang melanda negaranya.
Dalam lima bulan pertama pada 2022, pihak imigrasi Sri Lanka melaporkan telah mengeluarkan paspor sebanyak 288.645 paspor.
Baca Juga:Survei: 54 Persen Publik Indonesia Tahu Sedang Terjadi Krisis Ekonomi Dunia
Ya, ratusan warga Sri Lanka memilih untuk keluar dari negara itu agar terbebas dari krisis ekonomi.
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengungkapkan jika saat ini negaranya dalam keadaan di titik terendah, bahkan kekurangan makan, bahan bakar serta listrik selama berbulan-bulan.
Sejak April 2022, banyak warga Sri Lanka melakukan protes di jalan-jalan ibukota Sri Lanka, Kolombo hingga menyebar ke seluruh pulau.