Rudi kembali menjelaskan bahwa kemudian dirinya mendapat ucapan dari orang dalam JNE bahwa ada paket sembako yang dikubur di lahan kosong.
"Saya telusuri sehari tidak dapat, saya ingat punya klien inisial S bahwa yang bersangkutan pernah kerja di sini (JNE) dan dia ngaku pernah diperintahkan bawa sembako ke dalam mobil besar oleh koordinator JNE inial A," ujarnya.
"Saya pensaran, saya cari, sampai dua hari. Nah hari ketiga saya dapat dengan menggunakan beko. Ini (sembako) dipendam,"
Rudi Samin menduga bahwa jumlahnya tidak satu ton namun bisa satu kontainer. Adapun isi bansos itu diantaranya ialah beras dan tepung.
Baca Juga:Viral Beras Bansos Dikubur di Depok, Pihak JNE Beri Penjelasan
"Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordionir Kemensos."
Menurut Rudi, pihak kepolisian dan pegawai kepresidenan sudah turun langsung memeriksa temuan ini.
"Ternyata menurut utusan kepresidenan ini benar Banpres, dan Banpres ini untuk luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, NTT, dan lainnya."
"Saat itu kan 2020 masyarakat Indonesia lagi susah (karena pandemi), tapi kok ini malah dipendam," tambahnya.
Klarifikasi Pihak JNE
Baca Juga:Bansos Presiden Jokowi Dikubur di Depok, JNE Nilai Telah Sesuai Prosedur
Lewat pesan tertulis disebutkan bahwa JNE merupakan perusahaan asli Indonesia yang didirikan sejak tahun 1990 oleh almarhum H. Soeprapto Soeparno.