Pak Iwan Bule, Judi di Sepak Bola Boleh atau Tidak?

Di era industrialisasi sepak bola sulit untuk melepaskan judi dari lapangan hijau.

Galih Prasetyo
Rabu, 27 Juli 2022 | 09:43 WIB
Pak Iwan Bule, Judi di Sepak Bola Boleh atau Tidak?
Ilustrasi judi di sepak bola (Pixabay)

"Skip! Judi Online," sambung akun lainnya @bas. "Situs Judi bukan sih?" tanya akun @tim*** "Gak ada sponsor dr produk UMKM asal Semarang?" sambung akun lainnya. 

Pihak PSIS sendiri menyebut sponsor baru itu adalah situs olahraga terupdate.

“Selamat datang Skor88 News. Skor 88 News merupakan portal berita olahraga terupdate yang akan bekerja sama dengan PSIS di musim ini,” ujar CEO PSIS Yoyok Sukawi.

Musim sebelumnya, klub Tira-Persikabo juga menjalin kerjasama dengan SBOTOP. Sponsor dari Tira-Persikabo ini tuai pro kontra di kalangan insan sepak bola nasional.

Baca Juga:Christian Eriksen Berharap Debut saat Manchester United Jamu Brighton

Terkait hal itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menegaskan bahwa jika menilik dari regulasi, tidak ada yang melarang rumah judi jadi sponsor klub Liga Indonesia.

"Sebenarnya kita ikut regulasi saja. Kalau regulasi memperbolehkan ya tidak apa-apa. Sebelum mengiyakan kita, kan baca regulasi dan tanya-tanya. Memang, tidak ada juga regulasi yang melarang, jadi jalan saja," ucap Direktur Pengembangan Bisnis Tira-Persikabo Rhendie Arindra saat itu.

Tidak hanya Tira-Persikabo atau PSIS yang diduga jalin kerjasama dengan rumah judi, klub Borneo FC juga sempat menggandeng kerjasama dengan FUN88Bola.

Praktek Judi Sepak Bola Dilarang atau Tidak?

Bedanya praktek perjudian di Indonesia dengan negara-negara lain tentu saja soal sistem sepak bolanya, sistem yang buruk akan menumbuhsuburkan praktek match fixing yang menciderai marwah sepak bola itu sendiri.

Baca Juga:Christian Eriksen Ungkap Alasan Terima Tawaran Manchester United

Namun bukan berarti negara yang sistem sepak bolanya bagus terlepas dari kasus match fixing, tengok saja kasus Calciopoli di Italia sana beberapa tahun lalu.

Jika mau melihat soal praket perjudian secara 'fair' di sepak bola Eropa tanpa menciderai sepakbola itu sendiri, mungkin kita bisa melihat dari sosok bernama Tony Ansell.

Di Inggris sana, sosok Ansell dikenal sebagai salah satu penjudi kelas kakap di Liga Inggris. Apakah ia menggunakan koneksi pejabat di klub dan federasi sepakbola Inggris untuk mendapat untung banyak? Ternyata tidak.

Ansell yang juga seorang mantan akuntan menggunakan ilmu matematika untuk bertaruh di rumah judi. Kemampuan matematika menurut Ansell mutlak dimiliki oleh para penjudi dan bandar judi yang tak mau merusak sepakbola dengan praktek match fixing.

Ansel mengatakan bahwa ia akan selalu berpikir logis dalam hitung-hitungan matematis serta cermat tiap kali ia bertaruh di satu pertandingan,

"Perjudian lebih dari sekedar permainan angka-angka buat saya dan semakin saya sadar angka-angka tersebut menguntungkan saya," kata Ansell seperti dikutip dari majalah FourFourTwo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini