Arab Saudi Siap Investasi Besar-besaran di Indonesia, Luhut Binsar: Kita Bikin Apa Saja, Mereka Ngikut

"Anda bikin apa saja saya ikut. Pokoknya saya mau masuk di Ibu Kota, saya masuk di mangrove, saya masuk di high tech, saya masuk di data center, dan seterusnya," kata Luhut

Galih Prasetyo
Jum'at, 22 Juli 2022 | 20:08 WIB
Arab Saudi Siap Investasi Besar-besaran di Indonesia, Luhut Binsar: Kita Bikin Apa Saja, Mereka Ngikut
Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/luhut.pandjaitan)

SuaraBekaci.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa negara Arab Saudi tak ingin kehilangan Indonesia sebagai mitra.

Luhut menyebut Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman menyampaikan bahwa Arab Saudi mau berinvestasi besar-besaran di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan kepada Menko Marves saat kunjungan kerja ke Arab Saudi dua bulan lalu. Luhut sendiri telah bertemu sebanyak dua kali dengan Putera Mahkota Arab Saudi dalam empat bulan terakhir.

"Dia bilang, Jenderal Luhut, satu yang saya minta. Dia bilang sama menteri-menterinya, pokoknya saya tidak mau kehilangan Indonesia seperti kita kehilangan Tiongkok tahun 80. Kami mau investasi besar di Indonesia," kata Luhut.

Baca Juga:Duet Maut Luhut dan Bahlil Berhasil Gaet Investor Kakap Tesla dan Foxconn ke Indonesia

Ditambahkan Luhut, Arab Saudi ingin berinvestasi di sejumlah sektor di Indonesia.

"Anda bikin apa saja saya ikut. Pokoknya saya mau masuk di Ibu Kota, saya masuk di mangrove, saya masuk di high tech, saya masuk di data center, dan seterusnya," kata Luhut menirukan ucapan Mohammed Bin Salman.

Menko Marves menyebutkan bahwa hal tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa hubungan Indonesia dengan Arab Saudi kini sangat baik hingga memberikan kuota haji tambahan untuk Indonesia.

Menurut Luhut, hal itu dilakukan oleh Arab Saudi dikarenakan negara Timur Tengah tersebut melihat Indonesia sebagai suatu negara yang sedang tumbuh dan menjadi tempat investasi yang menjanjikan.

Luhut menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang terlalu besar untuk memihak suatu negara lain. Dia menilai bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri dengan sumber daya yang dimilikinya. [ANTARA]

Baca Juga:Luhut Minta Kantor Pusat Grab Pindah ke Indonesia, Menteri Bahlil Setuju: Menurut Saya Wajib

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini