Harga Gas LPG 12 Kilogram Makin Tinggi, Pemilik Warung di Bekasi Pilih Tambah Stok Gas Melon

"Ya terpaksa pindah ke yang 3 kilogram, lebih murah sedikit," kata pemilik warung makan sederhana Anto saat ditemui di Kampung Sawah, Bekasi.

Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 15 Juli 2022 | 16:40 WIB
Harga Gas LPG 12 Kilogram Makin Tinggi, Pemilik Warung di Bekasi Pilih Tambah Stok Gas Melon
ILUSTRASI - Seorang warga Kota CImahi tengah menenteng tabung gas LPG 3 kilogram atau gas melon. [Suara.com/Ferrye Bangkit R]

SuaraBekaci.id - Harga gas LPG tabung 12 kilogram kini semakin tinggi. Kondisi tersebut mendorong sejumlah pemilik warung di kawasan Bekasi, Jawa Barat mengaku mulai beralih dalam menambah stok gas subsidi atau gas 3 kilogram atau gas melon.

“Soalnya yang beli gas ini (12 kilogram) nggak banyak, saya jual sekarang Rp 227 ribu, kalau yang 5,5 kilogram jadi Rp 109 ribu, mau enggak mau harus naik, karena dari sana (agen) juga sudah berubah,” ujar seorang pemilik warung, Rudi, Jumat (15/7/2022).

Pemilik warung yang sudah berjualan selama sepuluh tahun itu juga menjelaskan para pelanggannya banyak yang sudah mulai beralih dari gas 12 kilogram ke gas 3 kilogram atau disebut gas melon karena kenaikan harga gas nonsubsidi tersebut.

Senada dengan Rudi, pemilik warung sembako, Limbong juga lebih fokus untuk menjual gas melon tersebut kepada pelanggan.

Baca Juga:Mandor Penyeludupan LPG di Subang Ditangkap, Polisi: Ini Adalah Sindikasi

“Gas 12 kilogram kosong stoknya, belum isi lagi, takut nggak ada yang beli, makanya saya cuma jual yang 3 kilo,” ucap pria asli Bekasi tersebut saat ditemui Antara di Jatiwarna, Bekasi.

Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram juga memicu pemilik warung makan beralih ke gas melon, dengan alasan untuk menekan biaya produksi.

"Ya terpaksa pindah ke yang 3 kilogram, lebih murah sedikit," kata pemilik warung makan sederhana Anto saat ditemui di Kampung Sawah, Bekasi.

Anto yang berjualan lebih dari lima tahun ini, mengaku sebelumnya menggunakan tabung gas 12 kilogram namun bila terus menggunakan tabung tersebut, dia khawatir konsumennya beralih karena harga makanan ikut merangkak naik.

Di tempat berbeda seorang konsumen mengaku masih tetap membeli gas elpiji 12 kilogram walau harganya mulai naik karena pertimbangan pemakaiannya lebih tahan lama.

Baca Juga:Polisi Gerebek Warkop Narkoba di Sumut, Satu Orang Terciduk

“Ya ada sedikit kecewa (harga naik) tapi naiknya masih wajar, selain itu juga saya merasa yang 12 kilogram lebih awet dibanding gas melon,” kata Yanti saat ditemui Antara di daerah Kranggan, Bekasi, Jawa Barat.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji nonsubsidi sekitar Rp 2.000 per kilogram yang berlaku mulai 10 Juli 2022, penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

Adapun untuk gas elpiji 5,5 kg rata-rata harganya mencapai Rp 100.000 - Rp 127.000 per tabung. Sedangkan untuk elpiji 12 kg rata-rata harganya mencapai Rp 213.000 - Rp 270.000 per tabung dilihat berdasarkan wilayahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak