SuaraBekaci.id - Publik di laman Twitter mempopulerkan tagar Misteri Baku Tembak, buntut dari kasus penembakan yang menewaskan Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Tagar Misteri Baku Tembak hingga Kamis 17 Juli 2022 sore sudah 3916 kali di-tweetkan para pengguna Twitter.
Dari sejumlah tweet dari pengguna Twitter di tagar ini mayoritas menyinggung soal tragedi KM 50 yang beberapa waktu lalu menewaskan 6 laskar FPI di rest area Tol Jakarta-Cikampek.
"Semua firman allah dalam al qur'an itu keniscayaan. Wamakaru wamakarallah wallahi khoirul makiriin. #MisteriBakuTembak mirip KM 50," tulis akun @nyo***
"Tak Ada Kejahatan yang Sempurna #MisteriBakuTembak," timpal akun lainnya.
"#MisteriBakuTembak #MisteriBakuTembak sudah banyak kasus besar yang sangat janggal dan ngak bisa diterima akal sehat yang masih waras," tambah akun Twitter lainnya.
"Circle Pembantai KM50, menuai apa Yg telah ditanam. #MisteriBakuTembak #MisteriBakuTembak," unggah akun @ban***
Sementara itu, menurut Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam, kasus penembakan ini telah mencoreng dan memalukan institusi Polri. Apalagi kasus itu berhubungan dengan perwira tinggi Polri, Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Sederet kejanggalan membuat publik makin liar bertanya-tanya duduk persoalan kasus tersebut.
Baca Juga:Kematian Brigadir J Banyak Kejanggalan, Irjen Napoleon: Mari Berkata Jujur, Katakan Apa Adanya
"Matinya CCTV dan belum ditemukannya handphone milik Brigadir J menjadi teka-teki dan membuat publik makin penasaran terkait kasus ini," ucapnya mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com
"Apalagi dari pihak keluarga Brigadir J menemukan luka sayatan dan memar yang menurut pihak keluarga sangat janggal," tambah dosen Fakultas Hukum Universitas Sahid Jakarta itu.
Menurut Anam, publik saat ini berharap kasus itu bisa diusut tuntas dan seterang-terangnya. Termasuk isu perselingkuhan Brigadir J dengan istri Irjen Ferdy Sambo.
"Apabila CCTV rusak dan handphone (Brigadir J) tidak ditemukan, sangat patut diduga ada skenario besar di balik kasus ini. Tentu publik geram dengan adanya kasus yang menimbulkan spekulasi ini," ucapnya.