Ungkap Keanehan di Penembakan Brigadir J, Politisi PDI P: Janggalnya Ampun-ampunan

"Bagaimana ceritanya itu kalau tidak janggal. Janggalnya ampun- ampunan,"

Galih Prasetyo
Rabu, 13 Juli 2022 | 08:55 WIB
Ungkap Keanehan di Penembakan Brigadir J, Politisi PDI P: Janggalnya Ampun-ampunan
Rohani Simanjuntak menunjukkan foto keponakannya, mendiang Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas ditembak sesama polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri. (Foto: Metrojambi.com)

SuaraBekaci.id - Politisi PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto yang akrab disapa Bambang Pacul angkat bicara terkait kasus baku tembak antara anggota kepolisian yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Bambang Pacul, ada tiga keanehan di kasus tersebut. Bambang Pacul menilai Polri terkesan memperlambat arus informasi mengenai kasus ini.

Wajar kata Bambang Pacul jika masyarakat kemudian belum puas dengan penjelasan Polri.

"Pertama kenapa agak lambat? Itu kejadian Jumat, munculnya Senin. Kedua, ada pemberitaan CCTV mati," ungkap Bambang mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com

Baca Juga:Profil Bharada E, Polisi yang Menembak Brigadir J di Rumah Kadiv Propam

Menurut Sekretaris Fraksi PDI P DPR RI itu, ada yang aneh jika seorang polisi menggunakan senjata api dan terlibat baku tembak hingga sebabkan meninggal dunia.

"Ini emosional, kecuali itu dalam keadaan terancam terpaksa. Tetapi itu harus dibuktikan," kata Ketua Komisi III DPR RI itu.

Bambang Pacul meyakini bahwa ada teka-teki yang belum terjawab oleh Polri di kasus ini. Teka-teki ini yang menjadi tuntutan masyarakat untuk Polri jelaskan.

Dia menyebutkan dua orang anggota polri yang terlibat aksi saling tembak sudah menjadi kejanggalan yang besar.

Bambang Pacul juga meyakini bahwa kasus ini akan panjang dan publik menuntut ada kejelasan informasi dari Polri.

Baca Juga:Kasus Brigadir J yang Ditembak Rekannya Ramai Masuk Trending Twitter Pagi Ini

"Bagaimana ada antarpolri tembak-tembakan, bagaimana ceritanya itu kalau tidak janggal. Janggalnya ampun- ampunan. Kalau kau sama aku berkelahi biasa itu tersinggung orang sipil, tetapi kalau antaraparat itu serius, pasti kejanggalan utama bagi saya,"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini