SuaraBekaci.id - Ada cerita menarik dari pelaksanaan Haji 2022, salah satunya soal bahasa Indonesia yang makin populer di Madinah, Arab Saudi.
Hal ini disampaikan oleh Muhammad Nasril, petugas Haji Indonesia dari Aceh seperti dikutip Suara Bekaci dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut Nasril dalam artikelnya tersebut, jemaah haji asal Indonesia yang tidak fasih berbahas Arab tidak perlu khawatir saat berpergian.
Hal ini lantaran di sejumlah tempat publik di Madinah, masjid, toko-toko penjualan suvenir, maupun kawasan komersial sudah banyak yang menggunakan bahasa Indonesia, termasuk di Masjid Nabawi.
Baca Juga:Apa itu Miqat Makani dalam Ibadah Haji dan Umrah?
"Memasuki area Masjid Nabawi, kita akan menemukan sejumlah papan informasi petunjuk arah dalam bahasa Arab dan Inggris dan juga bahasa Indonesia," tulis Nasril.
"Misalnya, petunjuk tempat salat dan wudu wanita. Hal ini sangat memudahkan jemaah Indonesia memahaminya untuk mengurangi salah arah, tanpa harus ada penerjemah," urainya.
Menurut penjaga di kawasan Masjid Nabawi, Abdurrahman, penggunaan bahasa Indonesia pada tanda-tanda jalan tersebut karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak jemaahnya di Madinah.
"Untuk memudahkan jemaah dari Indonesia, mereka sangat ramai di sini," ujar Abdurrahman.
Dituliskan oleh Nasril, bahwa kehadiran jemaah haji asal Indonesia ternyata menjadi menjadi duta untuk mengampanyekan bahasa Indonesia di kota Madinah.
Baca Juga:Uang Wakaf Rp 12 M Dibagikan untuk Jemaah Haji Aceh, Darimana Dananya?
"Mereka layak dikatakan duta karena berhasil menarik para pedagang-pedagang di sekitar Masjid Nabawi untuk belajar bahasa Indonesia," jelas Nasril.
"Penggunaan bahasa Indonesia oleh pedagang ini tentu punya tujuan untuk memikat pembeli dari Indonesia, meskipun kadang-kadang pengucapan dan arti kata yang diucapkan kerap salah. Selain di pasar, di tempat umum lainnya seperti penjaga hotel juga kerap berbahasa Indonesia,"