SuaraBekaci.id - Keluarga dari bobotoh yang meninggal dunia di Stadion GBLA, Sofiana Yusuf (20) mengungkap bahwa korban sejak kecil merupakan pendukung setia Persib Bandung.
Sofiana ialah bobotoh asal Bogor yang meninggal di Stadion GBLA saat menonton pertandingan Persib vs Persebaya dalam lanjutan Piala Presiden 2022, Jumat (17/6/2022).
Yusuf bertempat tinggal di Jalan Mandala RT 02/RW 09, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara. Menurut keluarga, Yusuf dalam kesehariannya ialah anak yang baik, rajin dan pendiam.
Pihak keluarga sangat kehilangan Yusuf. “Dia itu baru keluar SMA terus dia kerja dan dia sangat tanggung jawab,” ucap Cece mengutip dari Bogordaily.net--jaringan Suara.com, Minggu (19/6/2022).
Baca Juga:Piala Presiden Memakan Korban, Pengamat Minta Tindak Tegas Panpel
Dikatakan oleh Cece, Yusuf sebelum menonton laga Persib di Bandung sudah meminta izin kepada pihak keluarga. Apalagi kata Cece, banyak keluarga mereka yang bertempat tinggal di Bandung.
“Karena itu stadionnya di Bandung, saya asli Bandung, keluarga juga di Bandung, jadi sekalian nengok, sekalian mudik sambil nonton,"
"Apalagi, Yusuf dari dulu seneng Persib, punya atribut segala macem, dia pokoknya bobotoh banget buat Persib sejak SMP sampe kerja,” ucap Cece.
Atas kejadian ini, pihak keluarga kata Cece sangat berharap bahwa Yusuf ialah korban terakhir yang meninggal di sepak bola Indonesia.
Cece berharap, jangan ada lagi pendukung atau supporter Persib yang menjadi korban seperti kejadian yang menimpa keponakannya. Cece berpesan, pendukung Persib harus lebih baik dan tertib aturan.
Baca Juga:Tragedi Pilu Suporter Tewas Di GBLA: Dari Solihin Dan Sopian Hingga Riko Dan Haringga Sirla
Selain Yusuf, satu bobotoh lain yang meninggal di GBLA pada Jumat lalu ialah Asep Ahmad Solihin yang merupakan warga Cibaduyut, Jawa Barat.
Mengacu pada keterangan dari Akmal Marhali di unggahan Instagram pribadinya, @akmalmarhali20, dua orang bobotoh ini merupakan korban tewas ke-78 di sepak bola Indonesia sejak 1994.
Sementara itu, menurut keterangan pihak kepolisian, dua orang ini menjadi korban karena membeludaknya suporter di Stadion GBLA.
"Dugaannya itu adalah tidak sabar ingin masuk, terburu-buru. Padahal sudah diimbau agar antre dan antrean-nya juga sudah ada," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung.