Menurut salah satu pemerhati sejarah Jakarta yang juga penggiat sejarah sepakbola Jakarta, Gerry Anugrah Putra, warisan sejarah akan selalu abadi jika ada penjaganya.
Pun soal bagaimana wilayah-wilayah di Jakarta yang pernah jadi saksi bisu perkembangan sepakbola di wilayah yang dulu bernama Batavia ini.
Dalam artikel yang dituliskan Gerry Anugrah Putra berjudul 'Penjaga Warisan Thamrin dari Gedung Tua hingga Lapangan Sepakbola', kita akan mendapat fakta bagaimana seorang MH Thamrin memiliki jasa besar untuk sepak bola Jakarta.
Sebagai tokoh politik, MH Thamrin memiliki kedekatan dengan sepak bola Jakarta di tempo dulu. Menurut Pak Supriadi penjaga gedung Museum MH Thamrin, Thamrin memiliki peran besar di lapangan petojo.
Baca Juga:Muncul Petisi Penggantian Nama JIS Jadi Stadion MH Thamrin, Ini Reaksi Wagub DKI
Lapangan ini menurut penelusuran Gerry Anugrah Putra disebut Bung Karno sebagai lapangan Pulo Piun tersebut.
"Lapangan itu juga warisan Thmarin. Dia bagusin lapangan tersebut dengan biaya 2000 gulden. Itu murni keinginan Thamrin yang ingin masyarakat pribumi bisa bermain bola, sebagai bentuk perlawanan juga buat orang-orang Belanda yang main bola di Menteng," kata Untung.
Jika di era 1930-an, lapangan Petojo begitu ramai didatangi oleh warga pribumi untuk bisa bermain sepak bola, di era saat ini, lapangan ini sudah banyak dipugar dan dikelola oleh pemerintah DKI Jakarta. Meski begitu, lapangan ini tetap dijaga kisah sejarahnya.
Adalah Abdullah Palawah atau yang akrab disapa oleh Om Dullah oleh warga sekitar lapangan Petojo jadi 'juru kunci' lapangan Petojo saat ini.
Meski berdarah Ambon, Om Dullah sudah sejak era 60-an berada di Jakarta dan mengetahui persis bagaimana lapangan Petojo pernah jadi saksi bisu perkembangan sepak bola Jakarta khususnya saat bergeliatnya klub Jakarta Putera, salah satu klub internal Persija.
Baca Juga:JIS Diusulkan Ganti Nama Jadi Stadion MH Thamrin, Riza Patria Bilang Begini
Selain itu, JJ Rizal dalam diskusi virtual '127 tahun M.H Thamrin Dari stadion VIJ ke JIS, dari M.H Thamrin hingga Anies Baswedan: sepakbola dan semangat kebangsaan' pada Februari 2021 juga mengungkap peran penting MH Thamrin untuk mendorong Soeratin Sosrosoegondo membentuk PSSI.