Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Tembus Rp 40.000/Kg, Pegadang: Stok Minim di Petani

"Untuk stok aman meski minim, sehingga berdampak terjadinya kenaikan harga,"

Galih Prasetyo
Sabtu, 21 Mei 2022 | 19:31 WIB
Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Tembus Rp 40.000/Kg, Pegadang: Stok Minim di Petani
Pedagang cabai di pasar tradisional Kota Semarang saat melayani pembeli, Kamis (14/4/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraBekaci.id - Harga cabai rawit di pasar tradisional Cianjur, Jawa Barat merangkak naik. Harga cabai rawit saat ini menyentuh angka Rp 40.000 perkilogram, sebelumnya Rp 30.000/kg. Menurut para pedagang, kenaikan ini tak lepas dari stok cabai yang minim dari para petani.

Menurut Kepala UPTD Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur, Doni Wibowo, stok cabai rawit dan cabai merah masih aman hingga beberapa bulan ke depan, namun minimnya stok membuat harga merangkak naik dua pekan setelah lebaran.

"Untuk stok aman meski minim, sehingga berdampak terjadinya kenaikan harga. Minggu lalu harga cabai rawit sempat turun Rp30.000 per kilogram dan cabai merah juga naik dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kilogram," katanya.

Ia menjelaskan , untuk harga daging sapi masih tinggi namun tingkat penjualan normal, daging sapi dijual Rp140.000 per kilogram. Sedangkan daging ayam mulai turun mendekati harga normal dari Rp36.000 menjadi Rp31.000 per kilogram.

Baca Juga:Berlahan tapi Pasti, Harga Cabai dan Bawang di Palembang Merangkak Naik Jelang Lebaran

"Setiap hari kami terus memantau harga kebutuhan pangan, terutama menjelang hari raya kurban. Perkiraan harga kebutuhan pangan akan kembali merangkak naik menjelang hari raya kurban, namun tidak akan sampai melambung," katanya.

Pedagang daging di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengatakan hingga dua pekan setelah lebaran harga daging sapi masih tinggi, namun tidak mengurangi angka penjualan. Setiap hari rata-rata pedagang masih dapat menjual lebih dari 200 kilogram daging.

"Setelah hari raya tingkat penjualan masih normal meski harga daging masih tinggi. Untuk stok masih aman sampai lebaran kurban. Terkait penyakit kuku dan mulut yang melanda hewan ternak, tidak mempengaruhi penjualan," kata pedagang daging Rahman. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini