Geger Cerita Siswa PKL di Salah Satu Hotel Bekasi, Jam Kerja 10 Jam/Hari dan Dapat Bayaran Rp 10 Ribu

"Intinya hotel ini memperkerjakan anak-anak PKL tanpa dibayar/dengan upah harian yang sangat minim,"

Galih Prasetyo
Senin, 16 Mei 2022 | 21:00 WIB
Geger Cerita Siswa PKL di Salah Satu Hotel Bekasi, Jam Kerja 10 Jam/Hari dan Dapat Bayaran Rp 10 Ribu
Ilustrasi hotel, penginapan. (Unsplash/Marten Bjork)

SuaraBekaci.id - Sebuah unggahan di media sosial Facebook baru-baru ini bikin geger jagad maya. Dalam unggahan tersebut diceritakan kisah mengenai salah satu hotel di Bekasi yang memperkerjakan siswa PKL secara penuh namun dengan bayaran Rp 10 ribu/hari.

Adalah pemilik akun Facebook Andi Wenas yang mengulas tentang kisah mahasiswa PKL tersebut dan adanya dugaan perbudakan didalamnya.

Menggunakan judul perbudakan anak berkedok pendidikan ulasan itu pun dimulai dengan menceritakan mengenai hotel tersebut.

"Intinya hotel ini memperkerjakan anak-anak PKL tanpa dibayar/dengan upah harian yang sangat minim (sekitar 10 ribu rupiah /hari tanpa adanya hitungan lembur atau apapun juga)," tulisnya dalam badan postingan.

Baca Juga:Pria Curhat PKL Anak Sekolah di Hotel, Kerja Hingga Belasan Jam Upah Cuma Rp 10 Ribu Perhari

Ia juga menyebutkan bahwa diberikannya upah yang begitu minimalis tak sebanding dengan beban pekerjaan mereka yang berat selayaknya pekerja normal bergaji besar.

"Durasi jam kerja rutin 10 jam/hari, bahkan di unit tertentu berjalan pola kerja 12-13 jam / hari secara rutin dengan ketentuan 5 hari kerja 1 hari libur," imbuhnya.

Hal itu dinilai olehnya sangat melenceng jauh dari ketentuan Depnaker untuk pekerja dewasa profesional dan berupah penuh.

Lebih lanjut dalam caption cerita tersebut juga terdapat pandangan bahwa apa yang dilakukan oleh pihak hotel tersebut tidaklah sesuai.

"Mereka diperlakukan layaknya karyawan dewasa yang profesional dengan upah penuh, padahal mereka hanya anak anak PKL yang tujuannya untuk mendapatkan pengalaman belajar bukan bekerja," ungkapnya.

Baca Juga:Bersih dari PKL, Kawasan Dago Bakal Ditata Jadi RTH

Dalam postingan itu bahkan menceritakan secara detail bahwa anak anak PKL ini juga dipekerjakan untuk membersihkan area area umum yang seharusnya tak dilakukan oleh pihak hotel.

"Jadi anak itu bukannya diajarkan cara menerapkan teori yang diperoleh di sekolah dengan baik dan benar, malah diajarkan cara yang ngawur," tulisnya.

Parahnya lagi sistem ini bahkan diketahui dan diatur oleh para petinggi hotel itu sendiri dan bekerjasama dengan pihak sekolah demi terjalinnya kerjasama.

Disisi lain si pengunggah juga menyayangkan para orangtua yang tak memiliki keberanian untuk melaporkan apa yang menimpa putra putri mereka.

Melalui postingan ini ia berharap agar oknum hotel tersebut mendapatkan ganjaran dan proses yang semestinya atas pelanggaran yang dilakukan.

"Mohon dukungannya untuk melawan praktik kriminal dari korporasi korporasi ini yang patut diduga juga bekerjasama dengan sekolah sekolah," tulisnya.

Ia juga berharap kepada para petugas dan pihak terkait agar segera menindak oknum ini agar kedepan tidak berlanjut lagi.

"Dengan demikian semua pelaku yang terlibat langsung dalam kasus ini, baik pihak hotel, sekolah, maupun pihak lain mendapat sanksi hukum yang seberat beratnya sesuai dengan UU yang berlaku," pungkasnya.

Kontributor : Ririn Septiyani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini