Pengakuan Pelajar SMP dari Bekasi Niat Ikut Demo Mahasiswa: Dikasih Informasi Sama Teman

Tujuh remaja itu ditangkap polisi tepatnya di kawasan Patung Kuda.

Andi Ahmad S | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Kamis, 21 April 2022 | 15:12 WIB
Pengakuan Pelajar SMP dari Bekasi Niat Ikut Demo Mahasiswa: Dikasih Informasi Sama Teman
Ilustrasi pelajar diamankan pihak kepolisian diduga hendak ikut demo [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]

SuaraBekaci.id - Tujuh remaja yang masih duduk di bangku SMP asal Bekasi ditangkap pihak kepolisian, lantaran akan ikut demonstrasi di Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).

Pelajar SMP Bekasi itu mengaku, kedatangannya ke Jakarta memang akan ikut demo bersama mahasiswa yang digelar Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI).

Tujuh remaja itu ditangkap polisi tepatnya di kawasan Patung Kuda.

Saat digiring polisi, salah satu anak mengaku masih duduk di bangku kelas satu SMP. Datang ke kawasan Patung Kuda dia mengaku bolos sekolah.

Baca Juga:Mahasiswa hingga Buruh Geruduk DPR Hari Ini, Fadli Zon: Bagus-Bagus Saja, Biarkan Mereka Bersuara, Jangan Disusupi

Anak tersebut juga mengatakan mendapatkan informasi adanya untuk rasa dari rekamnya.

"Ya dateng aja namanya dikasih info sama teman," ujarnya.

Ketika ditanya wartawan, terkait tuntutan demo yang akan mereka ikuti, anak tersebut mengaku tidak tahu.

"Enggak tahu," ujarnya.

Seperti diketahui, AMI mengagendakan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda pada hari ini.

Baca Juga:Marshel Widianto Mewek gegara Diberitakan Ngumpat saat di Polda

Divisi Aksi dan Propaganda BEM UI, Theo mengatakan massa yang akan memadati kawasan Patung Kuda mencapai 2000 orang.

"Estimasi 2000 massa aksi," kata Theo kepada wartawan.

Mengutip dari akun Instagram @bemui_official, titik kumpul aksi dimulai di Lapangan FISIP UI pada pukul 08.00 WIB, kemudian menuju kawasan Patung Kuda, sebagai titik aksi.

Dalam unjuk rasa ada beberapa tuntutan mereka kepada pemerintah, diantaranya penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo dan meminta pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok yang belakangan melonjak tinggi.

"Kenaikan bahan pokok, ketimpangan ekonomi, dan berbagai polemik lainnya disebabkan karena ketidaktegasan dan ketidaktepatan kebijakan dan semrawutnya tata kelola yang dijalankan rezim saat ini," tulis @bemui_official.

"Bersama kita jaga konstitusi dan mengkritisi kondisi negara dengan menyuarakan tujuh tuntutan rakyat," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak