SuaraBekaci.id - Nama Cak Nun menjadi perbincangan publik usai dirinya mengomentari Megawati Soekarnoputri terkait harga minyak goreng.
Namanya sempat menjadi trending topic di Twitter. Banyak yang bertanya-tanya siapa sebenarnya Cak Nun.
Berikut rangkuman profil Cak Nun dirangkum Suarabogor.id.
Cak Nun memiliki nama lengkap Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Mbah Nun. Ia lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 27 Mei 1953.
Baca Juga:Menohok! 8 Poin BEM UI Kritik Pemerintah Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Megawati Kena Getah
Ia dikenal sebagai tokoh intelektual Muslim Indonesia yang menyampaikan gagasan pemikiran serta kritik-kritiknya dalam berbagai bentuk, seperti puisi, esai, cerpen, film, drama, lagu, musik, talkshow televisi, siaran radio, seminar, ceramah, dan tayangan video.
Ia menggunakan beragam media komunikasi dari cetak hingga digital dan sangat produktif dalam berkarya. Terlahir dari dari pasangan Muhammad Abdul Latief dan Chalimah, ia merupakan anak keempat dari 15 bersaudara.
Ayahnya seorang petani dan tokoh agama (kyai) yang sangat dihormati masyarakat Desa Menturo, Sumobito, Jombang.
Selain itu, beliau juga merupakan seorang pemimpin masyarakat yang menjadi tempat bertanya dan mengadu tentang masalah yang masyarakat hadapi. Begitu juga ibunya yang menjadi panutan warga yang memberikan rasa aman dan banyak membantu masyarakat.
Cak Nun berkarya sejak akhir tahun 1969, tepatnya saat usianya masih 16 tahun. Mulai tahun 1975, karya-karyanya lalu dibukukan.
Buku-bukunya terentang dalam berbagai jenis yaitu esai, puisi, naskah drama, cerpen, musik puisi, quote, transkrip Maiyahan, dan wawancara.
Baca Juga:Pemerintah Rombak Total Kebijakan Minyak Goreng Sawit Curah
Buku yang diterbitkan tahun 1980-an dan 1990-an, 20 sampai 30 tahun setelahnya masih diterbitkan ulang karena dipandang masih kontekstual dengan situasi dan kondisi kehidupan masyarakat di Indonesia.
- 1
- 2