SuaraBekaci.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi lewat Badan Perencana Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbang) berencana untuk memugar Cagar Budaya Binong, yang air dan tanahnya dibawa Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil ke IKN Nusantara.
Pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Bekasi menganggap kondisi cagar budaya Binong perlu dipugar dengan tujuan menata wilayah sekitar tersebut.
Namun menurut Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Deded Kusmayadi, warga justru menolak rencana tersebut.
"Ada warga dua sumur yang menolak itu, sumur Binong dan sumur Alet di Jatirangga," ucap Deded Kusmayadi, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga:Kabupaten Penajam Paser Utara Lakukan Pemekaran Wilayah Setelah Ada IKN Nusantara
"Pemerintah ingin merubah karenakan itu kayak saung-saung gitu ya, kita ingin perbaiki, tapi belum ada persetujuan dari yang di tuanya di Sumur Binong itu," tambah Deded.
Deded juga menjelaskan sesepuh wilayah itu juga menolak rencana Pemkot Bekasi karena memang tanah sekitar tersebut sifatnya dimiliki oleh perorangan.
"Sayangnya begini ya sumur Binong itu terletak di tanah per seorangan," ucap Deded.
Sementara itu, Madinah, sesepuh sekaligus kuncen Sumur Binong dengan tegas mengatakan bahwa wilayah tersebut tidak perlu dilalukan pemugaran.
Ia ingin wilayah itu tetap alami seperti dahulu dan di beberapa tahun mendatang.
Baca Juga:Air dan Tanah dari Situs Sumur Binong Bekasi yang Dibawa ke IKN Nusantara Kerap Dipakai untuk Ritual
"Kalo pemugaran mah kita nolak, sampe prasastinya aja ditaro disono (di depan pintu masuk). Pengen alamilah, kalo (perbaikan) jalanan mah wajar," ungkap Madinah
Diakui oleh Madinah, perbaikan di wilayah tersebut juga sempat dilakukan oleh pihak swasta, namun hanya sebatas akses jalan.
"Untuk akses jalan juga belum lama dibangun sama swasta. Dulu kan ini tanah jalannya dari prasasti sampe mau ke lokasi sumur," tutup Madinah
Kontributor : Rendy Rutama Putra