SuaraBekaci.id - Gubernur Ridwan Kamil menyerahkan air dan tanah dari 27 kabupaten/ kota yang telah disatukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai simbol dukungan Jabar dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru Nusantara.
Salah satu air dan tanah yang dibawa oleh Ridwan Kamil berasal dari salah satu cagar budaya di Bekasi, Situs Sumur Binong yang berlokasi di Jatirangga, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Salah satu alasan air dan tanah dari Sumur Binong dibawa ke IKN ialah karena kerap dipakai ritual,
"Kebetulan sumur binong itu sering dipakai ritual itu, kalo muludan itu pakai ritual mandi tujuh sumur itu, salah satunya di sumur binong itu," tutur Deded Kusmayadi, PLT Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, kepada Suara Bekaci, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga:Penyatuan Air dan Tanah di IKN, Walhi: Bentuk Praktik Perampasan Tanah dan Air oleh Pengurus Negara
Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil mengarahkan jajarannya untuk mengirimkan air dan tanah di 27 Kota dan Kabupaten untuk mendukung rentetan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Kamis (10/3).
"Jadi saya mengambil yang dari Sumur Binong, yang di Jatirangga Air dan tanahnya, Hari jumat jam 09.00 WIB diambil oleh orang Provinsi, itu disatukan dibawa ke IKN itu arahan dari Pak Gubernur seperti itu," tutur Deded
Pemerintah mengambil tanah dan air untuk nantinya disatukan 27 Kota dan Kabupaten dalam simbolis dukungan IKN.
"Saya mengambil waktu itu satu botol air mineral yang 1,5 Liter itu dengan tanahnya 1kg," tambah Deded.
Terlepas dari kepercayaan warga untuk ritual, menurut kepercayaan warga sekitar, Sumur Binong juga memiliki nilai Sejarah Kebudayaan.
"Jadi kalo riwayat dari warga mah, dulu pernah dipakai mandi atau dipakai apalah oleh Raden Rangga. Rangga itu kalo di Jatirangga itu memang cukup terkenal udah jadi legenda," ucap Deded
Namun sangat disayangkan, sampai saat ini belum adanya perhatian lebih pihak sejarawan dalam menanggapi hal itu.
"Sedang kita gali, karena minim sekali riwayat itu, hanya diceritakan tokoh dulu yang memakai dan mempergunakan sumur itu," tutupnya.
Kontributor : Rendy Rutama Putra