SuaraBekaci.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh sekitar enam persen dalam beberapa waktu ke depan dengan adanya efisiensi.
"Semua ini masalahnya efisiensi dan kalau kita semua kerja holistik terpadu, saya yakin akan bisa dilakukan dengan baik," ucap Menko Luhut Pandjaitan dalam acara Pelaporan SPT Tahunan Oleh Pejabat Negara di Jakarta, mengutip dari Antara, Selasa (8/3/2022).
Efisiensi saat ini telah dilakukan oleh berbagai Kementerian/Lembaga (K/L), di antaranya oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Sistem Informasi Mineral dan Batu bara Antar Kementerian/Lembaga (SIMBARA) dan pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan pajak melalui e-filing.
Ia menilai SIMBARA akan membuat ekonomi domestik dan keuangan negara semakin baik, karena akan hampir tidak ada lagi penyalahgunaan informasi mineral dan batu bara.
Baca Juga:Perang Rusia dan Ukraina akan Berdampak ke Ekonomi Indonesia, Diprediksi Turun 0,014 Persen
Selama ini, kata dia, masih terdapat banyak laporan komoditas mineral yang tidak sesuai, sehingga dengan adanya sistem tersebut data akan diverifikasi dengan lebih baik.
"Makanya saya rasa penerimaan negara dengan adanya sistem ini juga pasti akan melebihi target tahun 2022," ungkap Menko Luhut.
Kemudahan mengisi SPT melalui e-filing juga merupakan efisiensi dan prestasi Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu yang membanggakan.
Pada akhir bulan ini, Menko Luhut menyebutkan Presiden Joko Widodo pun akan meluncurkan program belanja negara melalui e-katalog, yang merupakan bagian program Kemenkeu dalam efisiensi.
Pemerintah mengalokasikan Rp400 triliun untuk belanja negara melalui e-katalog dan diperkirakan bisa menyumbang tambahan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,71 persen pada tahun ini dari perkiraan 5,2 persen.
Baca Juga:Perang Rusia Vs Ukraina, Pengamat Ungkap Untung dan Rugi Bagi Ekonomi Indonesia