SuaraBekaci.id - Pengamat politik Saiful Anam berpendapat ada tiga faktor yang membuat Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung penundaan pemilu 2024.
Menurut Saiful Anam, PAN khawatir akan terdepak dari istana dan terancam tak lolos dari parlemen pada Pemilu 2024.
Selain angka survei yang kerap di bawah 3 persen, PAN juga dihadapkan pada ancaman Partai Ummat yang didirikan Amien Rais.
Atas alasan itu, PAN mengusulkan penundaan pemilu sebagaimana dilakukan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Baca Juga:PAN dan PKB Ingin Ada Penundaan Pemilu 2024, Pengamat Politik Bongkar Penyebabnya
"Bukan tidak mungkin partai besutan Amien Rais akan terus menggerus suara PAN, sehingga hal itulah yang bisa jadi melatarbelakangi PAN mengusulkan pengunduran jadwal pemilu," kata Saiful, mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (28/2).
Hal tidak jauh berbeda juga dirasakan PKB. Di mana komposisi struktur Nahdlatul Ulama tidak lagi ditempati oleh orang-orang PKB.
"Hal tersebutlah yang memungkinkan untuk terus menggerus suara PKB, apabila pemilu tetap dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang," jelasnya.
"Saya kira ada aspek politik tingkat tinggi yang melatarbelakangi kenapa kemudian terdapat parpol yang tetap ngotot ingin pemilu ditunda," sambungnya.
Sementara itu, ketua umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, wacana penundaan pemilu 2024 ialah delusional dan melawan konstitusi.
Baca Juga:Ingin Menantunya jadi Presiden, Amien Rais Diperingatkan Pengamat soal Rekam Jejak Kelam
"Oleh karena itu, yang mengusulkannya pun secara sadar telah melawan konstitusi dan delusional," kata Ridho.
Pihaknya mengaku tak abis pikir mengapa usulan untuk perpanjangan jabatan presiden bisa muncul kembali.
"Kalau usulan tersebut didasarkan pada alasan penghematan, sebaiknya rencana pemindahan ibu kota yang dihentikan karena akan menelan setidaknya Rp 500 triliun,"