SuaraBekaci.id - Kabar soal naturalisasi kembali datang dari Exco PSSI, Hasani Abdulgani. Menurut Hasani, satu lagi pemain keturunan Indonesia siap untuk membela tim Merah Putih. Ia adalah Shayne Pattynama.
"Shayne Pattynama pemain asal Belanda, sekarang bermain di klub Viking FK (Liga 1 Norwegia). Ayahnya lahir di Semarang," tulis Hasani di akun Instagram pribadinya, Selasa (22/2).
"Pattynama sudah mengirim surat pernyataan bersedia bermain untuk Timnas serta dokumen pendukung lainnya. Welcome to the board," tambah Hasani.
Yang menarik, dari sosok Shayne ialah posisinya sebagai bek kiri. Tentu hal ini bakal jadi permasalahan tersendiri bagi pelatih Shin Tae-yong.
Baca Juga:5 Hits Bola: Pratama Arhan Masuk 10 Besar Pemain Termahal Tokyo Verdy
Bagaimana tidak, Shin Tae-yong selama ini mengandalkan sosok pemain anyar Tokyo Verdy, Pratama Arhan di pos bek kiri.
Jika proses naturalisasi Shayne tidak menemui hambatan berarti. Tentu menarik melihat persaingan Pratama Arhan dengan Shayne Pattynama untuk bisa mendapat tempat utama di timnas Indonesia.
Lantas siapa yang lebih jago diantara dua pemain ini? Berikut ulasannya
Bisa ditempatkan pada posisi berbeda
Meski Pratama dan Shayne sama-sama seorang bek kiri, ternyata kedua pemain ini juga bisa ditempatkan di posisi lain.
Baca Juga:Petinggi J-League Sebut Liga Jepang Bisa Jadi Bantu Loncatan Pratama Arhan ke Eropa
Pratama Arhan bisa ditempatkan sebagai seorang winger kiri ataupun bek kanan. Posisi winger kiri sempat dilakoni Pratama saat masih PSIS Semarang melawan Bali United dalam lanjutan Liga 1 pada 20 Januari 2022.
Pratama bahkan sempat di-plot sebagai bek kanan saat membela timnas Indonesia U-19 saat melawan Arab Saudi pada 11 September 2020.
Sedangkan Shayne Pattynama selain sebagai seorang bek kiri juga bisa ditempatkan sebagai seorang gelandang bertahan. Posisi gelandang bertahan dilakoni Shayne saat membela Telstar melawan Koninklijke HFC pada 29 Oktober 2019.
Tidak hanya sebagai gelandang bertahan, Shayne tercatat 8 kali diposisi sebagai gelandang kiri saat membela Telstar. Yang menarik juga sama seperti Pratama, Shayne juga sempat bermain sebagai bek kanan sebanyak satu pertandingan.
Memiliki kecepatan dan insting gol
Sebagai seorang full back, kedua pemain memiliki kelebihan di kecepatan. Keduanya sama-sama pemain yang berani naik ke depan membantu penyerangan tim.
Pratama dan Shayne juga memiliki insting kuat dalam urusan mencetak gol.
Dilansir dari ADR Nieuwsmedia, gol tendangan roket ala Van Basten itu dicetak Shayne ke gawang SBV Excelsior pada 18 Januari 2020.
Gol indah itu berawal dari umpan lambung dari rekannya, Ilias Bronkhorst. Shayne Pattynama yang berposisi sebagai full back kiri datang meringsek dan langsung lepaskan sepakan tengah voli tanpa bisa dihalau oleh kiper SBV Excelsior.
"Gol Van Basten dicetak oleh Shayne Pattynama dari Telstar," tulis media Belanda saat itu.
Sedangkan kelebihan Pratama yang tak dimiliki Shayne ialah kemampuan lemparan ke dalam. Lemparan ke dalam Pratama juga bak tendangan roket.
Hal yang paling menyita perhatian publik sepakbola nasional ialah kemampuannya dalam hal lemparan ke dalam Arhan di Piala AFF lalu. Saat timnas Indonesia pecundangi Timor Leste, Arhan jadi bintang lapangan.
Selain mencetak gol lewat titik putih, Arhan berikan assist untuk gol kedua Indonesia. Lemparan ke dalam Arhan membuat kiper Timor Leste melakukan gol bunuh diri.
Aksi lemparan ke dalam Arhan di Piala AFF pun jadi viral dan jadi perhatian banyak pihak, tidak hanya publik Indonesia.
Statistik kedua pemain
Dikutip dari data Transfermarkt, Shayne Pattynama tercatat telah 38 kali bermain di posisi sebagai bek kiri dan mencetak 3 gol dan 5 assist.
Sedangkan sebagai gelandang kiri, ia catatkan 8 pertandingan dan mencetak 2 gol. Di posisi bek kanan dan gelandang bertahan, Shayne melakoni masing-masing satu pertandingan.
Sementara Pratama Arhan tercatat 12 kali membela PSIS Semarang sebelum hengkang ke Tokyo Verdy. Dari 12 laga, ia mencetak 2 gol dan 1 assit.
Di level timnas, Pratama memulai dari level U-19 dengan melakoni 8 pertandingan. Pada tim U-23, ia bermain sebanyak 2 pertandingan.
Sedangkan di level timnas senior, Pratama mencatatkan 16 pertandingan dan mencetak 3 gol.