"Lalu datang 10 ekor kambing, 9 betina dan 1 jantan. Nah hak dan kewajibannya, kami diminta untuk membudidayakan kambing tersebut," jelasnya.
Dia juga menyebut, anggaran sebesar itu wajar dikarenakan terdapat 100 kandang kambing yang tersebar di 11 Kecamatan, 37 Kelurahan di Kota Bekasi.
"Menurut saya pribadi sih wajar ya, karena bagus jadinya. Apalagi kan ada 100 kandang yang dibuat," jelasnya.
"Ini kalau rusak kena angin misalnya, boleh diajukan untuk dibenerin, tinggal bikin laporan, lalu diganti, ibaratnya garansi pemakaian lah," lanjutnya.
Baca Juga:Update Kasus Rahmat Effendi: KPK Panggil Dua Pejabat Kota Bekasi
Pemkot Bekasi Buka Suara
Sementara itu, Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menegaskan anggaran kandang kambing senilai Rp 2.3 miliar merupakan informasi yang salah.
"Satu kandang kambing ditaksir biayanya 19 juta untuk 100 kandang. Jadi sekitar 1,9 M. Informasi ini harus diluruskan. Bukan 2,3 M," katanya.
Sedangkan untuk kelompok tani yang mendapatkan bantuan sudah lolos secara persyaratan dan verifikasi administrasi. Kelompok tani juga hanya menyediakan lahan untuk kandang kambing tersebut.
"Semua kebutuhan kita siapkan, dari kandangnya, ternaknya (kambing) dan pakannya. Kelompok tani hanya menyediakan tempat," jelasnya.
Baca Juga:Timnas Indonesia Bungkam Timor Leste 4-1: Ricky Kambuaya Fantastis, Dedik Setiawan Kurang Beruntung
Pembuatan kandang kambing tersebut kata Tri Adhinato bertujuan untuk memulihkan ekonomi dari dampak Covid 19.